Bali Jadi “Market Point” Pemasaran Produk Kerajinan

(Baliekbis.com), Sebagai daerah tujuan pariwisata dunia, Bali menjadi market point bagi pemasaran produk-produk khususnya produk kerajinan yang didistribusikan ke seluruh dunia. Untuk itu perlu didukung berbagai fasilitas untuk mendukung arus barang yang masuk atau keluar. Wagub Bali Ketut Sudikerta mengatakan hal itu saat pembukaan Rapat Pimpinan Pusat Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Tahun 2017 yang dirangkai dengan 27th AFFA (ASEAN Federation of Forwarder Association) Annual General Meeting dengan tema “Logistics Connectivity for ASEAN and Beryond” di The Trans Hotel and Resort Bali, Sabtu (25/11).

Ketut Sudikerta.

Dikatakan Sudikerta, saat ini Bali telah terhubung dengan provinsi lainnya di Indonesia dan kota-kota lainnya di seluruh dunia melalui 5 pintu masuk dan keluar yaitu Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Laut Padang Bai, Pelabuhan Laut Benoa, Pelabuhan Laut Gilimanuk dan Pelabuhan Laut Celukan Bawang. Tempat-tempat tersebut masih perlu mendapat peningkatan baik dari segi kapasitas maupun kualitas pelayanannya. Bali juga tambah Wagub Sudikerta juga perlu dibangun suatu sistem logistik yang handal, efisien dan efektif agar dapat mendukung ekspor non migas khususnya ekspor Bali. Ditambahkan di era perdagangan bebas persaingan antarnegara semakin tinggi, tidak saja menyangkut produk barang dan jasa, juga jaringan logistik dan rantai pasok. Untuk itu perlu pembangunan dan perbaikan jaringan distribusi, transportasi, informasi serta jaringan keuangan untuk membangun sistem logistik yang handal. “Pemerintah berkomitmen dalam pengembangan infrastruktur dan sinergitas perekonomian kerakyatan untuk mewujudkan pembangunan berkeadilan di berbagai sektor,” ujarnya. Rapat yang diikuti sekitar 250 peserta dibuka Kepala Badan Pengembangan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantono mewakili Menteri Perhubungan RI. Rapat Pimpinan Pusat ALFI tema “Revolusi Sinergitas Usaha Logistik Nasional Antara BUMS – BUMN Guna Membangkitkan Perekonomian yang Berkeadilan dan Berkelanjutan” berlangsung selama dua hari dari tanggal 24-25 Nopember 2017. Penyusunan materi dalam Rapim mengacu pada perkembangan logistik di tingkat global, ASEAN, kebijakan pemerintah di sektor maritim dan logistik serta akan diperkaya dengan visi dan misi Ketua Umum terpilih masa bhakti 2014 – 2019. (bas)