Bali Harus Miliki Aturan Lokal Lindungi Produk Petani

(Baliekbis.com),Pesatnya perkembangan pariwata Bali semestinya bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Bukan sebaliknya membuat petani semakin terpinggirkan karena rendahnya pendapatan mereka serta beban pajak yang semakin tinggi. “Untuk mengangkat kesejahteraan sekaligus menyelamatkan petani harus ada komitmen kuat dari pemimpin di Bali kepada petani. Salah satunya dengan membuat aturan lokal atau local rule yang bisa mengakomodir produk petani,” ujar pengusaha “Khrisna Kargo” AA Mahendra, Jumat (30/3) di Denpasar menanggapi nasib sektor pertanian di tengah gempuran pariwisata.

Menurut Mahendra, kalau melihat jumlah kunjungan turis yang begitu besar ke Bali semestinya sektor pertanian bisa maju pesat termasuk nasib petaninya. Pasalnya jutaan turis ke Bali pasti membutuhkan konsumsi yang besar pula. Potensi besar ini seharusnya bisa secara maksimal dimanfaatkan petani di Bali. Namun realitanya nasib petani justru tak semakin bagus, tingkat kesejahteraannya tak bertumbuh signifikan. Bahkan jumlah petani terus berkurang yang diikuti pula semakin menyusutnya areal pertanian dengan berbagai alasan. “Celakanya lagi banyak generasi muda tak mau jadi petani karena berbagai pertimbangan, salah satunya penghasilan yang rendah,” jelas Mahendra.

Kondisi ini sangat riskan kalau dibiarkan terus karena pertanian bukan sekadar ekonomi tapi juga erat kaitannya dengan budaya dan pariwisata. “Salah satu jualan pariwisata Bali adalah pertanian,” tegasnya. Karena itu pariwisata harus ikut “bertanggung jawab dan menyelamatkan” pertanian ini. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan harus bisa menjembatani pertanian ini agar tidak semakin tenggelam. Menurut Mahendra langkah strategis yang bisa dilakukan salah satunya dengan membuat aturan lokal dimana ada semacam kewajiban bagi pengusaha pariwisata/hotel dan restoran untuk menyerap produk petani. Kalau ini bisa dilakukan maka dengan jutaan turis yang masuk ke Bali seluruh hasil pertanian akan terserap habis, bahkan bisa kekurangan. Memang untuk arah dan tujuan ini pemerintah juga harus bisa meningkatkan SDM petani sehingga produk yang dihasilkan layak jual (masuk hotel). Langkah itu menurut pengusaha du bidang logistik ini tidak sulit dilakukan. Yang penting ada “good will” dari pemerintah. “Saya yakin itu bisa dilakukan apalagi dengan PHR yang triliunan maka tak sulit meningkatkan SDM petani dan prasarana yang diperlukan,” tegasnya. (bas)