Setelah Bali dan NTT, Giliran Gubernur NTB Menerima Senpi

(Baliekbis.com), Setelah Gubernur Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT), giliran Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi,M.A., menerima sepucuk senjata api (senpi) dari Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melalui Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, SIP., MSc., di Makodam IX/Udayana, Denpasar, Senin (4/9) sore.

Pemberian senpi laras pendek jenis P3A buatan PT Pindad (Persero) ini, sebagai apresiasi dan merupakan bentuk penghargaan juga penghormatan dari Panglima TNI kepada para gubernur sekaligus sebagai ikatan tali silaturahmi. Di mana, Gubernur NTB sudah berkenan hadir dan menyaksikan langsung serta mengikuti rangkaian kegiatan pembekalan, latihan, dan pembaretan, saat gelar latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, 19 Mei 2017 lalu. Gelar latihan gabungan ini dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rachmayadi, juga disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan(PMK) Puan Maharani serta 23 gubernur se-Indonesia.

“Sebenarnya, pemberian senjata ini dilakukan bersamaan kepada Gubernur Bali dan Gubernur Nusa Tenggara Timur di Makodam IX/Udayana, Kamis, 10 Agustus lalu, tetapi saat itu Gubernur Nusa Tenggara Barat ini berhalangan hadir karena  sakit. Jadi, baru bisa diberikan hari ini (Senin, red) dalam upacara yang disaksikan oleh para perwira Kodam IX/Udayana,” jelas Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, didampingi Kapendam Kolonel Inf. J. Hotman Hutahaean,S.Sos.

Esensinya kata Pangdam, sama yaitu sebagai ikatan tali silaturahmi. “Karena yang memberikan itu sebagai tentara, ya bentuknya berupa senjata, karena senjata itu sebagai ciri khas tentara. Semoga Pak Gubernur di masing-masing daerah terkesan dan bisa menjaga nama baik tentara di daerahnya masing-masing,” harap Jenderal Komaruddin. Menurut jenderal TNI bintang dua berkumis tebal yang pernah menjabat Dandim 1611/Badung dan Kasrem 163/Wira Satya ini, roh-nya tentara itu di rakyat. Sehingga hadirnya tentara di lingkungan pemerintah daerah dan mendatangi setiap kegiatan rakyat, sebenarnya itulah tentara yang tahu diri. “Jadi, pemberian senpi ini kepada gubernur adalah sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena senjata itu dibeli dari uang rakyat melalui gubernur. Selanjutnya, diharapkan supaya saling menjaga dan gubernur pun akan tahu tentang kemampuan tentara,” jelas Jenderal Komaruddin.

Sebelum meninggalkan halaman Makodam IX/Udayana, sambil mengenakan jaket doreng pemberian Pangdam, Gubernur NTB mengaku bahagia, bangga, dan sangat bersyukur menerima pemberian senpi ini dari Panglima TNI melalui Pangdam. “Yang lebih penting menurut saya, hal ini merupakan salah satu simbol dari kemanunggalan TNI dengan rakyat. Karena selama ini, semua kinerja TNI itu selalu berada di tempat yang paling depan dan bersentuhan langsung dengan rakyat,” kata orang nomor satu di NTB yang kelahiran Pancor, Selong, 31 Mei 1972 itu. Sukses dan lancarnya semua pelaksanan tugas TNI di daerah kata gubernur dua periode (2008-2013) dan (2013-2018) ini, tentunya butuh dukungan dari seluruh stakeholder. “Saya selaku kepala daerah, dan pemerintah daerah adalah salah satu dari stakeholder tersebut, selalu siap untuk mendukung TNI didalam melaksanakan seluruh programnya di daerah. Kita selalu siap dan komit untuk memperkokoh sinergi antara TNI dan Pemda juga rakyat,” ujar Gubernur NTB. Usai acara penyerahan senpi dilanjutkan dengan ramah tamah dan foto bersama di lobi hall Makodam IX/Udayana. Turut mendampingi Pangdam dan Gubernur NTB, di antaranya Irdam IX/Udayana Kolonel Czi Lalu Rudy Irham Srigede, ST. MSi., Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh I Gede Widiyana, SH., para Asisten Kasdam IX/Udayana, beberapa Perwira Staf Ahli Pangdam, dan sejumlah pejabat teras di Kodam IX/Udayana. (mul)