Bali Akan Adaptasi Sistem Pengelolaan Sampah di Surabaya

(Baliekbis.com), Kota Surabaya telah menjadi role model bagi banyak kota/kabupaten di Indonesia dalam hal pengelolaan sampah melalui program 3 R (reduce, reuse dan recycle).  Ada banyak inovasi telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam pengelolaan sampah yang selaras. Guna mewujudkan Indonesia bersih sampah pada tahun 2020 mendatang.  Ke depan, selain terus mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Benowo, Pemkot Surabaya juga concern mencegah timbunan sampah menuju ke pantai/laut.  Tertarik dengan keberhasilan Kota Surabaya tersebut, Biro Humas dan Protokol Setda Prov Bali menggandeng sejumlah awak media untuk mengunjungi dan mengenal lebih dekat sistem pengelolaan sampah di kota Surabaya yang juga dijuluki sebagai kota pahlawan tersebut Selasa, (17/7). Dalam kunjungan kerja (Kunker) yang diterima langsung oleh Asisten Administrasi Umum, Pemerintah Kota Surabaya, Ir. Hidayat Syah, MT, dijelaskan bahwa pemkot berusaha untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke TPA Benowo. Sampah harus dipilah dulu secara mandiri di tingkat rumah tangga, untuk menghindari over kapasitas di TPA Benowo. “Karena jumlah sampah yang masuk ke TPA kira-kita sebesar 1.590 ton per hari, jadi jika tidak dipilah TPA tidak akan muat,” jelas Hidayat Syah.

Selain pemilahan sampah mandiri dari rumah-rumah warga, Pemkot Surabaya juga memiliki 26 rumah kompos. Pemkot juga memiliki pusat daur ulang sampah di Jambangan dan juga di Sutorejo. Serta, di setiap kelurahan ada fasilitas lingkungan yang berperan untuk mengedukasi masyarakat perihal pentingnya pengelolaan sampah dari rumah.  “Selain itu, sampah-sampah yang diangkut ke TPA, diangkut pakai mobil compactor, tidak lagi memakai bak terbuka. Meskipun belum semua. Tapi kami usahakan semua (bak) tertutup,” sambung Hidayat. Untuk mendukung upaya Surabaya menjadi kota yang bersih dan hijau, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 600 milyar dari jumlah APBD total Pemkot yaitu sebsar 9,2 Triliun. “Dana sebesar itu kami gunakan sebagai dana pemeliharaan tanaman, kebersihan, gaji pegawai serta pembayaran PJU,” bebernya. Selain itu, Pemkot juga tidak berhenti untuk mengajak warga turut merawat kebersihan kota. “Ada berbagai cara kami terapkan, mulai dari memberikan hukuman denda bagi warga yang melanggar hingga lomba kebersihan,” imbuhnya. Dengan berbagai upaya itu, Ia berharap ke depan Surabaya bisa mempertahankan bahkan meningkatkan kebersihan dan keasrian kota.Sementara itu, Ketua Rombongan, Kepala Bagian Data dan Publikasi Biro Humas dan Protokol Setda Prov. Bali, IB Surja Manuaba, sangat mengapresiasi kebersihan dan tata kota Surabaya. Menurutnya di bawah kepemimpinan walikota Tri Rismaharini, Surabaya menjelma menjadi kota yang asri dan indah bahkan berkali-kali meraih prestasi di tingkat Asia. Melalui kunjungan ini, Surja Manuaba juga berharap Bali bisa mencontoh kiat-kiat Pemkot Surabaya demi menjadikan Bali yang bersih dan hijau. (sus)