Awali 2022 dengan Penguatan Kinerja, Grup GoTo Cetak Pertumbuhan Pendapatan Bruto Lebih Tinggi dari Pertumbuhan GTV di Q1 2022

(Baliekbis.com), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (BEI: GOTO, “Grup GoTo”, atau “Perusahaan”), ekosistem digital terbesar di Indonesia, pada hari ini mengumumkan kinerja keuangannya untuk kuartal pertama tahun 2022 dan tahun 2021.

Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo memaparkan, “Sepanjang 2021, kami secara konsisten menjalankan rencana bisnis dengan baik, sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan di setiap lini bisnis dan peningkatan margin secara keseluruhan. Pembentukan GoTo, dari kombinasi Gojek dan Tokopedia, menempatkan kami dalam posisi yang lebih baik lagi untuk melayani konsumen. Seiring kami semakin memperdalam integrasi bisnis Perusahaan, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GoTo.”

“Perusahaan operasional kami mampu mencetak kinerja yang kuat, dengan didukung oleh sinergi ekosistem. Fokus kami mendorong penggunaan antara platform-platform terdepan ini. Misalnya, kami telah mendorong GoPay menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan di Tokopedia, memperkenalkan penyelarasan status program loyalitas di Gojek dan Tokopedia, serta mengkonsolidasi sistem poin penghargaan kami, GoPay Coins, di seluruh ekosistem. Hasilnya, GoTo mencatatkan pertumbuhan 37% untuk jumlah pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users atau ATU) secara proforma yang bertransaksi di kedua platform Gojek dan Tokopedia selama 2021, dengan kecenderungan berbelanja lebih banyak dan lebih setia dibandingkan dengan pengguna salah satu platform saja.”

“Sepanjang 2022, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif ini dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem kami miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology.”

Jacky Lo, CFO Grup GoTo, menyampaikan, “Momentum pertumbuhan di 2021 sangat membanggakan, meski di tengah tantangan pandemi COVID-19. GoTo mengakhiri 2021 dengan pertumbuhan kuat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year), sebagaimana ditunjukkan dengan peningkatan GTV proforma dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 40% dan 44%. Kinerja Q1 2022 bahkan lebih kuat lagi, dengan pertumbuhan GTV proforma dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 46% dan 53%, memberikan indikasi prospek menjanjikan di masa depan.”

“Integrasi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial secara lebih menyeluruh diharapkan mampu membawa berbagai manfaat, dan kami pun telah melakukan integrasi lintas platform sejak bulan Mei 2021. Di Q1 2022, kami berfokus pada optimalisasi pembayaran insentif dan biaya operasional, dan telah mencatat hasil signifikan sebagai landasan yang kuat dalam upaya kami untuk terus meningkatkan margin. Margin kontribusi dan margin EBITDA disesuaikan meningkat masing-masing sebesar 24 dan 14 poin persentase, antara Q4 2021 dan Q1 2022.”

“Ke depannya, GoTo akan terus mengambil langkah holistik dalam melakukan pengelolaan biaya, mendukung pertumbuhan serta tujuan investasi kami, yang akan memperkuat  arah menuju profitabilitas, sekaligus memberikan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan.”

Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Operasional Kuartal I 20222

  1. Nilai transaksi bruto (gross transaction value atau GTV)4 tumbuh 46% year-on-year mencapai Rp140,0 triliun.
  2. Pendapatan bruto5 meningkat 53% year-on-year mencapai Rp5,2 triliun, yang mencerminkan pertumbuhan take rate dari 3,5% menjadi 3,7% didorong oleh peningkatan monetisasi pada segmen e-commerce dan on-demand.
  3. Jumlah tahunan pengguna bertransaksi sepanjang dua belas bulan terakhir (last twelve months annual transacting users atau “LTM ATU”) tumbuh 29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (“year-on-year”) mencapai 65 juta, dengan rata-rata pembelanjaan  meningkat sebesar 18% year-on-year.
  4. Jumlah pesanan (order) tumbuh 41% year-on-year mencapai lebih dari 656 juta pesanan.
  5. Pada Q1 2022, rugi EBITDA yang disesuaikan6 turun 14 poin persentase menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q4 2021) sebesar Rp 6,2 triliun. Pada Q1 2021, Perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp1,9 triliun yang disebabkan oleh dua hal, yaitu upaya Perusahaan menghemat modal menjelang kombinasi Gojek dan Tokopedia sehingga Perusahaan dapat melakukan investasi lintas platform setelah terbentuknya GoTo. Selain itu, reservasi modal ini juga dikarenakan memuncaknya dampak pandemi COVID-19 di Q1 2021 yang membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat di masa tersebut.

Ikhtisar Kinerja Operasional dan Keuangan Proforma Tahun 2021

  1. GoTo, yang dibentuk melalui kombinasi Gojek dan Tokopedia, menciptakan berbagai efisiensi lintas platform.
  2. Pertumbuhan 37% year-on-year untuk jumlah pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users atau ATU) yang bertransaksi di kedua platform Gojek dan Tokopedia.
  3. GTV tumbuh 40% year-on-year mencapai Rp461,6 triliun.
  4. Pendapatan bruto tumbuh 44% year-on-year menjadi Rp17,0 triliun.
  5. Rugi EBITDA yang disesuaikan menjadi Rp16,2 triliun dibandingkan dengan kerugian Rp13,0 triliun pada tahun 2020.

Ikhtisar Integrasi Ekosistem

  1. GoTo meluncurkan berbagai inisiatif penawaran silang bisnis (cross pollination). Jumlah ATU lintas platform pada tahun 2021 meningkat sebesar 37% year-on-year mencapai 11,6 juta. Jumlah tersebut hanya merupakan 21% dari ATU di platform Gojek dan Tokopedia, sehingga memiliki potensi besar untuk tumbuh, seiring dengan fokus Perusahaan dalam melakukan akuisisi silang antar pengguna Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial.
  2. Memperkenalkan GoPay sebagai pilihan metode pembayaran di Tokopedia. Penggunaan GoPay di Tokopedia tumbuh hingga mencapai 76% dari keseluruhan nilai transaksi yang menggunakan uang elektronik pada Q4 2021, dan 93% pada Q1 2022, mencapai masing-masing Rp6,4 triliun dan Rp7,6 triliun.
  3. Persentase konsumen yang menggunakan GoPay untuk transaksi layanan mobilitas dan pesan antar makanan tumbuh dari 43% pada kuartal pertama tahun 2021 menjadi 55% pada kuartal pertama tahun 2022.
  4. Mengimplementasikan GoPay Coins, poin rewards yang dapat digunakan untuk bertransaksi. Hal ini untuk meningkatkan retensi pengguna dan jumlah transaksi sekaligus mengoptimalkan biaya promosi dalam ekosistem GoTo.
  5. Penyelarasan status program loyalitas antar platform untuk meningkatkan rasa kebanggaan dan awareness pengguna terhadap platform dalam ekosistem GoTo.
  6. Memperkuat integrasi armada antara Tokopedia dan logistik on-demand khusus Gojek untuk memperdalam penetrasi layanan pengiriman, meningkatkan efisiensi biaya pengiriman per kilometer, dan memperkaya strategi hyperlocal Tokopedia.