Awali 2018 Tanpa Berita Hoax tentang Gunung Agung

(Baliekbis.com), Mengawali tahun 2018 ini diharapkan masyarakat Bali tidak terlalu terpengaruh atau menanggapi berita-berita hoax yang ada di media sosial (medsos) terutamanya masalah erupsi bencana Gunung Agung. “Karena kita tidak pernah bisa memprediksikan kapan Gunung Agung akan meletus. Namun sebelum itu terjadi pemerintah sudah mengantisipasi dengan memperbanyak tenda-tenda pengungsian,” ujar Anggota DPRD Bali, Drs. I Ketut Kariyasa Adnyana, SP, Selasa (2/1).

Berita hoax akan menjadi penghambat kemajuan Bali. “Masyarakat Bali baru saja mengawali tahun 2018, mustinya masyarakat harus bisa lebih dewasa dengan bisa menilai mana berita hoax dan mana bukan berita hoax,” terangnya. Kemudian, pariwisata Bali sudah mulai meningkat yakni tamu lokal maupun mancanegara mulai berdatangan ke Bali. Ini semua dikarenakan masyarakat Bali yang senantiasa selalu menjaga keamanan dan kenayaman Bali. Walau kondisi masih mengalami status erupsi bencana Gunung Agung, namun pemerintah tidak boleh berhenti samapi disini. “Pemeritah musti tetap bersinergi dengan konsulat asing yang ada di Bali untuk mengatakan Bali kondisinya aman dengan maksud agar kunjungan wisatawan bisa terus meningkat,” imbuhnya.

Ditambahkan, dengan kondisi erupsi bencana Gunung Agung bila memang nantinya terjadi letusan, kami menghimbau jangan samapai masyarakat Bali melakukan transmigrasi. Karena pemerintah Bali sudah menyiapkan alternatifnya dengan menambahkan posko pengungsian di lokasi yang dirasakan aman yang jauh jaraknya dengan letusan Gunung Agung. Saya ingatkan, jangan pernah terprovokasi atau terpengaruh yang namanya berita hoak atau berita yang tidak jelas sumbernya,” tutupnya. (sus)