Atlet Bali Kurang Berprestasi Harus Termotivasi

(Baliekbis.com), Sebelumnya, Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi mengatakan memberi prioritas atlet-atlet berprestasi Bali yang memiliki potensi meraih medali terutama medali emas PON XX/2020 di Papua mendatang, itu bukan berati cabang olahraga (cabor) kurang berprestasi diabaikan.  
Dikonfirmasi Senin (27/11/2017), mantan Ketua umum KONI Badung dua periode ini justru mengaku, tetap memberi perhatian sekaligus mendorong cabor kurang berprestasi menjadi cabor unggulan Bali. “Pastinya, perhatian itu kan berbeda. Artinya jika atlet prestasi, kami berikan kesempatan uji coba atau ikut kejuaraan di luar negeri, maka cabor atau atlet yang belum prestasi bisa melakukan itu yang sifatnya masih standar di even nasional,” beber Ketut Suwandi.

Dengan sistem itu, diyakini cabor atau atlet kurang berprestasi termotivasi mengikuti jejak atlet-atlet berprestasi. Dengan demikian ada stimulus yang positif bagi atlet kurang berprestasi. “Karena itu, kita minta atlet kurang berprestasi menunjukkan kemampuannya, sehingga bisa menyamai atlet prestasi yang ada. Tunjukkan prestasi itu di even nasional, nanti baru bisa berjenjang untuk perhatian uji coba atau mengikuti kejuaraan di luar negeri,” imbuh Suwandi.
Lantas apakah hal ini cabor atau atlet kurang prestasinya merasa dianak tirikan? Suwandi justri membantah istilah anak tiri itu, karena secara perhatian meski sedikit berbeda, namun tetap saja perhatian juga diberikan ke atlet yang kurang prestasi. Itu dibuktikan dengan bantuan peralatan yang semuanya dibantu KONI Bali. “Jadi kalau atlet atau cabor kurang prestasi ada kendala soal teknis atau non teknis, ayo kita bicarakan bersama, dan dicarikan jalan keluarnya bersama-sama. Jangan diam saja ketika ada hambatan,” urainya.  Diharapkannya, dengan semua itu, maka cabor atau atlet kurang prestasi bisa merasa tertantang untuk bisa meraih prestasi lebih bagus lagi ke depannya, dengan muara menyumbangkan emas di PON Papua 2019 mendatang. (ibg)