Asa Pengrajin Karangasem untuk Koster-Ace

(Baliekbis.com), Sejumlah pengrajin di kabupaten menghadiri tatap muka dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Pada acara yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem, para pengrajin menyampaikan apresiasi atas program realistis yang diusung Koster-Ace dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Program Koster-Ace sudah diterima dan realistis bagi warga Bali. Mari pilih Koster. KBS datang pasti menang,” kata pengrajin anyaman asal Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, I Wayan Sujana, Senin (13/3).

Selain mengapresiasi, mereka menyampaikan sejumlah keluh kesah yang mereka hadapi. Menurut Sujana, ia yang juga tergabung dalam kelompok kesenian sekaa gong dan angklung selama ini masih urunan atas biaya pribadi. Belum ada bantuan dari pemerintah yang menyentuh mereka. “Selama ini kami swadaya sendiri. Mohon bantuan dan dipikirkan Pak,” harap dia.

Di sisi lain, ia ingin desanya yang memiliki potensi wisata dapat dikembangkan oleh pemerintah. Pada saat yang sama, ia menjelaskan jika masyarakat desanya merupakam pengrajin anyaman. “Tolong perhatikan,” ujarnya. Sementara itu, perwakilan Komunitas Putri Mardani asal Duda, Kecamatan Selat, Ni Wayan Murdani menjelaskan komunitasnya bergerak di bidang pengolahan salak. Segala peralatan telah dimiliki, hanya saja gedung pengolahannya belum dimilikinya. “Ada 20 orang anggota kami yang bergelut di bidang pengolahan salak.

“Alat pengolahannya sudah ada bantuan dari pusat, tapi bangunan pengolahannya belum ada. Mohon kiranya bantuan bangunan untuk pengolahan,” kata Murdani. Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace, I Gede Dana memastikan aspirasi yang disampaikan akan diperjuangkan. “Astungkara terpilih, aspirasi ini akan direalisasikan. Saya jaminannya,” tegas dia.

Di sisi lain, Koster menjamin akan mempertahankan usaha pertanian salak. “Saya akan lindungi, kita perluas kawasannya, dikembangkan budidayanya. “Bicara salak ya, Karangasem. Merek-nya harus dijaga, dibuatkan kawasannya. Lahannya, bibit, cara menanamnya termasuk di hilir pengolahannya,” tuturnya.

“Bangunannya bisa dibantu, tanahnya tidak. Kita kembangkan industri pengolahan rumah tangga. Selain industri pengolahan akan dibuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengatur hasil pertanian buah lokal. Perdanya dibuatkan,” imbuhnya.

Sementara untuk bantuan kepada desa adat memenuhi keperluannya di bidang pelestarian adat dan budaya Bali, maka akan dibantu sepenuhnya. Begitu juga dengan potensi pengembangan wisata di Karangasem yang akan menjadi perhatian Koster dalam programnya.(lit)