Arya Sandhiyudha: Hari Ini Semoga Indonesia Terpilih DK PBB

(Baliekbis.com), Beberapa hari ini Menlu RI Retno L. Marsudi bertemu dengan berbagai pihak untuk berkomunikasi terkait dengan pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Arya Sandhiyudha, pengamat politik internasional, menanggapi upaya tersebut, di tengah ragam konflik yang meningkatkan ketidakpastian global, harusnya Indonesia memang dipercaya sebagai anggota tidak tetap DK PBB. “Ibu Menlu kita lihat juga sudah marathon hingga detik terakhir terkait ini,” ujar Arya. Arya yang juga Direktur Eksekutif Madani Center for Development and International Studies (MaCDIS) menyebut beberapa pertemuan yang signifikan dilakukan Menlu RI. “Kunjungan ke New York 8 Juni itu sangat signifikan. Kunjungan ke Guyana, juga akan membuka potensi dukungan komunitas Karibia. Pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina, semoga punya dampak multiplier,” ujarnya. Arya menambahkan, kunjungan ke Peru itu berpotensi membuka dukungan jejaring negara Amerika Latin. Selain itu suksesnya penyelenggaraan Indonesia – Afrika Forum 2018 di Bali juga menentukan dukungan negara Afrika.

Arya yang meraih Master dari RSIS NTU Singapura, mengatakan Menlu juga kita lihat komunikasi dengan perwakilan tetap dari Palestina, Chad, Mozambik, Mikronesia, Sudan Selatan, Oman, Palau, Uganda, UEA, Turkmenistan, Ghana, Belize, Ethiopia, Kongo, Kolombia dan Somalia. Selain juga dengan Belgia, Dominika, Gabon, Italy, Singapura, Gambia, Aljazair, Komoro, Belanda, Bolivia, Liberia, Tanzania, Sweden dan Nauru. Menurut pengamatan Doktor Hubungan Internasional dari Istanbul University, Turki ini komplikasi Timur Tengah dan dunia Islam, ketegangan Semenanjung Korea, perang dagang AS – China, komplikasi kawasan Eropa dengan isu Krimea, Ukraina, akan menambah tingginya urgensi menerima proposal Indonesia yang selama ini punya profil luar negeri imparsial tapi belum diberikan terlalu jauh peluang menjadi bagian mediator-komunikator utama.
Semua pertemuan dan lobi intensif dengan berbagai pihak internasional, menurut Arya sudah maksimal sehingga seharusnya memperoleh hasil sesuai harapan. “Saya kira Indonesia layak dan seluruh rakyat Indonesia di Ramadhan ini semoga dapat mendukung dengan do’a untuk Indonesia. _Hubbul Wathan Minal Iman_ (cinta tanah air bagian iman -red),” pungkas Arya. (ist)