APEC Kagumi Pemberdayaan Limbah Ikan dan Keterlibatan Perempuan di ALC

(Baliekbis.com), Pembudidayaan ikan lele dengan sistem bioflok dengan melibatkan perempuan di Agro Learning Centre (ALC) mendapat respons dari sejumlah delegasi APEC yang melakukan kunjungan lapangan, Kamis (9/6) ke ALC serangkaian “APEC Workshop on Guide on Valuing Fishery By-Products Promotion of Sustainable Artisan Activities and Women Empowerment”.

Delegasi APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) yang merupakan organisasi Negara-negara Asia Pasifik yang bertujuan membangun kerja sama ekonomi ini sengaja datang ke ALC untuk melihat langsung penanganan limbah ikan (lele) hingga bisa memberi nilai ekonomi tinggi serta keterlibatan perempuan di dalamnya.

“Kami sangat terkesan dengan apa yang dilakukan ALC dimana dengan satu lot farm bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat khususnya terkait penanganan limbah ikan. Dari limbah ini,
bisa dimanfaatkan secara maksimal jadi produk ekonomi bernilai tambah tinggi,” ujar Jacqueline Salas dari Kementerian Ekonomi Chili.

Yang menarik tambahnya, dengan penerapan teknologi sederhana, limbah ikan bisa dimanfaatkan dengan sangat berguna. “Di negera kami, hal serupa masih menggunakan teknologi relatif canggih,” ujar Jacqueline yang dalam kunjungan ke ALC juga bersama delegasi lain di antaranya dari Papua New Guinea, Filipina dan Brunei. Sementara dari Indonesia sendiri hadir KKP Pusat, Provinsi serta Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar.

Founder ALC Nyoman Baskara menjelaskan dengan sistem terintegrasi yang diterapkan, dalam budidaya lele pada kolam bioflok selain dihasilkan lele, juga limbahnya baik yang cair maupun padat bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Bahkan di farm tersebut juga dikembangkan magot untuk pakan tambahan lele.

Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar IB Mayun Suryawangsa. mengatakan kunjungan APEC ke ALC selaku binaan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Denpasar untuk melihat bagaimana proses agro bisa dikerjakan dari tanam, panen hingga pascapanen. Di Denpasar, pihaknya mengembangkan kelompok pangan yang memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah disinergikan dengan ALC. Pihak KKP melihat langkah ALC sebagai salah satu contoh yang baik untuk pemanfaatan limbah bernilai tinggi yang juga memberdayakan perempuan. (bas)