Ancam Pariwisata Bali, Gerakan Pengurangan Sampah Plastik Semakin Gencar

(Baliekbis.com),Sampah plastik sempat menjadi sorotan dunia saat ajang IMF-WB yang dipusatkan di Bali 2018 lalu. Hal ini dikahwatirkan akan mengancam pariwisata Bali ke depan yang mendorong adanya gerakan sampah plastik di Bali.

Salah satunya kegiatan yang diusung oleh Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia Bali dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonedisia (KMHDI) Bali mulai dari gerakan membersihkan sampah plastik di 2 pura besar beberapa waktu lalu, hingga dialog publik yang digerlar di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Kamis (28/2).

Ketua Panitia dialog publik, I Ketut Bagus Arjana Wira Putra, mengatakan, sampah plastik menjadi hal yang sangat mendesak saat ini dan membutuhkan penangan serius. Selain mengancam lingkungan dan alam Bali, sampah plastik ini juga mengancam sektor pariwisata, dimana saat ini telah banyak wisatawan yang sangat peduli dengan keberadaan sampah plastik.

Dalam dialog yang juga menghadirkan berbagai instansi pemerintahan, swasta, BUMN, hingga pengusaha ini, juga mengajak semua kalangan termasuk pelaku industri untuk bersama-sama menjaga Bali. “Mari kita yang memanfaatkan keindahan Bali sebagai tempat mencari nafkah, agar turut serta dalam menjaga Bali untuk terbebas dari sampah plastik,” ungkap pria yang akrab disapa Bagawatra.

Pria asli Klungkung ini juga menyampaikan kegiatan ini merupakan sumbangsih Peradah Bali dan KMHDI Bali dalam menyukseskan implementasi Pergub Nomor 79 Tahun 2018. Dalam kegiatan dialog publik juga bertujuan menyerap pandangan dari berbagai komponen yang akan dikumpulkan dan nantinya akan dilaporkan kepada Gubernur Bali untuk dapat dijadikan pedoman.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang hadir dalam kesempatan ini memberikan apresiasi pada gerakan pemuda dalam mengawal implementasi Peraturan Gubernur Bali Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Menurut Koster, kegiatan ini merupakan inisiatif dan gagasan luar biasa yang patut mendapat apresiasi.

Karena dalam bentuk keterlibatan organisasi, baru Peradah dan KMHDI yang melakukan aksi nyata dan terus mengelorakan gerakan pengurangan timbulan sampah plastik. Ia berharap, gerakan ini diikuti oleh organisasi lain agar pergub tersebut bisa dilaksanakan secara optimal. (wid)