Analisis Angka Harapan Hidup di NTB, Ida Wayan Demung Raih Gelar Doktor FEB Unud

(Baliekbis.com), Kesuksesan pembangunan ekonomi harus didukung oleh pembangunan manusia. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator penting yang berperan sebagai alat ukur kinerja pemerintah dalam merencanakan dan mengevaluasi pembangunan nasional khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis data panel dengan variabel jumlah penduduk, pengeluaran pemerintah, pelayanan kesehatan, cakupan ketersediaan obat/vaksin, kecukupan gizi, tingkat pendidikan, usia perkawinan, sanitasi lingkungan, imunisasi, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), angka harapan hidup, risiko kematian bayi dan risiko kematian ibu hamil.

Data penelitian menggunakan data panel sebanyak 120 pengamatan yang terdiri dari gabungan 10 Kabupaten/Kota dengan periode tahun 2008-2019 yang diperoleh dari BPS, Dinas Kesehatan NTB, DP3AP2KB NTB, Kepolisian NTB serta dilakukan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan pemodelan ekonometri dan system dynamics.

Hasil penelitian menemukan bahwa: 1) Angka Harapan Hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap Jumlah Penduduk; 2) Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelayanan Kesehatan; 3) Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cakupan Ketersediaan Obat dan Vaksin; 4) Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kecukupan Gizi; 5) Variabel Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengeluaran Pemerintah; 6) Tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Usia Perkawinan; 7) Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat Pendidikan; 8) Jumlah Penduduk dan Pengeluaran Pemerintah berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Sanitasi Lingkungan; 9) Pelayanan Kesehatan dan Ketersediaan Obat dan Vaksin berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Imunisasi Dasar; 10) Usia Perkawinan dan Tingkat Pendidikan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap KDRT; 11) Risiko Kematian Bayi, Pengeluaran Pemerintah, Tingkat Pendidikan, dan KDRT berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Angka Harapan Hidup; 12) Ketersediaan Obat/Vaksin, Sanitasi Lingkungan, Kecukupan Gizi, Pelayanan Kesehatan, Imunisasi dan Risiko kematian Ibu Hamil berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Risiko Kematian Bayi; 13) Angka Harapan   Hidup tahun sebelumnya, Ketersediaan Obat dan Vaksin, Sanitasi Lingkungan, Kecukupan Gizi, Pelayanan Kesehatan, Imunisasi, Usia Perkawinan dan KDRT berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Risiko Kematian Ibu Hamil; 14) Hasil pemodelan dynamic diperoleh bahwa Angka Harapan Hidup di Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2035 intervensi Aspek Sanitasi Lingkungan sebesar 1,08 tahun; 15) Aspek pelayanan kesehatan sebesar 1,01 tahun; dan 16) Aspek perilaku masyarakat sebesar 1,69 tahun dan menjadi prioritas utama. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa Angka Harapan Hidup di NTB lebih besar 1,73 tahun menjadi 74,15 tahun dibandingkan menurut proyeksi BPS sebesar 72,42 tahun untuk Nasional pada tahun yang sama.

Demikian topik yang diangkat oleh Promovendus Ida Wayan Demung, A.Md., S.Ag., S.E., M.E. pada kesempatan yang berbahagia ini pada hari Kamis, 28 Juli 2022 yang dilaksanakan secara offline, dimana Promotor dari Promovendus ini adalah Bapak Prof. Dr. I Made Suyana Utama, SE, MS, serta Kopromotor Dr. A.A.I.N. Marhaeni, SE., MS. dan Kopromotor II adalah Dr. I G. W. Murjana Yasa, S,E. M.Si. 

Ujian ini dipimpin oleh Ketua Sidang yang pada kesempatan ini dipimpin oleh Wakil  Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan, Dr.Ida Bagus Putu Purbadharmaja, SE., ME.. Promovendus Perencana Ahli Muda pada Badan Keuangan Daerah Kota Mataram. Promovendus berhasil lulus ujian dengan predikat sangat memuaskan. Dalam kesempatan ini promotor beliau cukup berbangga dengan hasil yang telah promovenus capai.

(sumber: www.unud.ac.id)