Amankah Menebalkan Bibir dengan Lip Filler?

(Baliekbis.com), Lipstik dapat membuat wajah menjadi lebih segar dan tidak kelihatan pucat. Banyak pula perempuan yang menggunakan lipstik dan lip liner agar bibir terlihat penuh. Bagi yang tak mau ribet menebalkan bibir dengan kosmetik, banyak juga yang memilih prosedur pembesaran bibir yang disebut lip augmentation.  Lip augmentation adalah prosedur kosmetik yang digunakan untuk membuat bibir menjadi tebal, penuh, dan berisi. Menyuntikkan dermal filler atau yang lebih dikenal sebagai lip filler ini merupakan metode yang paling sering dilakukan dalam lip augmentation. Biasanya dermal filler ini akan disuntikkan di area bibir dan sekitar mulut. Lip filler ada berbagai tipe. Yang sering digunakan adalah hyaluronic acid, digunakan karena substansi ini alami dan ditemukan di dalam tubuh. Hyaluronic acid dalam tubuh berfungsi menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Jenis lip filler lain yang cukup umum adalah kolagen, namun jenis ini jarang digunakan saat ini. Selain itu, implan juga bisa dipakai sebagai lip augmentation namun sudah jarang digunakan karena efek samping yang ditimbulkannya, seperti reaksi penolakan, infeksi, hingga perubahan bentuk bibir permanen.

Walaupun cukup aman untuk dilakukan, tetap saja lip filler memiliki beberapa kekurangan seperti perdarahan yang mungkin terjadi di titik penyuntikan, pembengkakan atau memar (walaupun ada klaim bahwa memar yang terjadi tidak akan parah), dan kemerahan serta nyeri pada titik penyuntikan. Selain itu ada risiko yang mungkin saja bisa terjadi, seperti:

  • Bentuk bibir yang terlihat asimetris, hal ini bisa saja terjadi jika terjadi kesalahan takaran filler yang dimasukan ke masing-masing titik penyuntikan.
  • Memar atau bengkak yang berkepanjangan tujuh hingga sepuluh hari.
  • Gumpalan pada bibir yang membuat Anda merasa tak nyaman.
  • Salah titik penyuntikan, misalnya menyuntikkan ke dalam pembuluh darah, di mana ada risiko kehilangan jaringan.
  • Adanya bekas luka di area bibir, bahkan juga dapat menyebabkan bibir menjadi kaku.
  • Adanya reaksi alergi substansi pada jenis filler.
  • Untuk filler yang berbahan non hyaluronic acid, substansi yang tersisa mungkin tidak akan diserap oleh tubuh, dan akan mempengaruhi bibir jika jumlah sisanya cukup banyak.

Sebagian orang mungkin akan mengalami bengkak atau memar pada bibirnya pasca suntik filler. Dokter kulit Anda mungkin akan meresepkan arnica, suplemen natural, sebelum suntik untuk membantu mengurangi efek tadi. Dermatologis asal New York, Debra Jaliman, M.D., mengaku biasanya akan memberikan pil steroid untuk diminum di hari saat akan suntik dan setelahnya. Dara menyarankan untuk mengompres bibir dengan es batu agar bibir terasa sedikit lebih nyaman.

Jika jarak antara hidung dan bibir sangat dekat, maka suntik filler untuk menebalkan bibir hanya akan membuat tampilan wajah jadi lebih aneh. menurut pakar kulit Dr. Jeffrey Epstein, M.D., suntik filler biasanya akan lebih bagus pada mereka yang ingin bibir atas atau bawahnya terlihat lebih tegas dan penuh. Tapi jika ingin bibir atas yang mengendur tampak lebih ‘terangkat’, maka bukan suntik filler jawabannya, melainkan lip fit atau pengangkatan bibir. (ist)