Album “Sarkas”, Inspirasi atas Kegusaran Segala Pengkhianatan, Kemunafikan dan Kepalsuan untuk Sebuah Ego

Warta derita ini hanya fana dan sementara! Angkat gelas dan ketahanan grunge tuk selamanya!

(Baliekbis.com), Album bertema ‘SARKAS’ yang diangkat Rock Solois OPX dengan lima lagu ‘Sebelum Mati’, ‘Sarkas’, ‘Mulut’, ‘Koboi Reporver’ dan ‘Mafia Medis’ diluncurkan Protagonis Music Studio, Kamis (12/5) di Kuburan Kopi Renon Denpasar.

Kepada media, Produser Manajer OPX Jitro Stephen didampingi Eksekutif Produser Jukka Svenk mengungkapkan lagu Sarkas mendapat inspirasi atas kegusaran pada segala pengkhianatan, kemunafikan, dan kepalsuan untuk pemuasan ego pribadi dan kelompok.

Sindiran atas kepalsuan manusia yang mendahulukan kepentingan di atas orang lain.Terjadinya  penggiringan opini untuk memenangkan pertandingan ego. “Lagu Sarkas  merupakan ekspresi atas tiadanya pilihan untuk meredam kekacauan atas ketidakseimbangan sosial yang terjadi akibat situasi pandemi,” jelas OPX alias Opik yang memiliki nama asli Taufik Alkatiri saat ditanya soal harapan terkait album solo perdananya ini.

Dikemas ketat dalam sound yang ‘berat’,
bersandar erat pada kekuatan beat drum, chord, dan notasi yang cenderung ‘Gelap’ nuansanya begitu suram, buang percik harapan untuk menemukan rasa ceria di album solo perdana OPX ini, sebab itu sia-sia, percuma. Yang tak percuma adalah usaha OPX untuk lepas dari bayang-bayang the wheels, band classic rock lawas yang ia pernah garisdepani.

Di Sarkas ini, OPX mencoba jujur, menjadi dirinya, memainkan apa yang paling pas baginya pribadi. Maka itu ia mengusung genre grunge 90-an, ia memainkan seattle sound, ia berkendara trans Pacific northwest, berpelesir di jam in chains garden.

Demi melengkapi misi angsty heavy rock solonya ini, Opik mengajak serta Gilang Apristian, Davie “modjorido”, Ppop “zealous”, Jitro Stephen, Laksmana “kausa”, Febry “konfliksion”, Dwi “Soulsick”, Franky Sadikin, Riffy Putri, Diana Rosa, serta tetap melibatkan beberapa karib lamanya di the wheels: Chali dan Vico.

“Agar publik bisa menerima karya musik ini dan maksud pesan yang disampaikan, juga ingin menampilkan sisi lain dari saya sebagai penyanyi rock yang lahir di era grunge tahun 90-an.
Suatu karya musik yang murni asli keluar dari cara berpikir dan bertutur saya sebagai seniman,” ungkap OPX alias Opik yang memiliki nama asli Taufik Alkatiri kala ditanya soal harapan soal album solo perdananya ini.

“Semoga Sarkas bisa menjadi pendamping kalian semua menjalani pandemi yang bahkan telah masuk tahun ke-3; Sarkas bisa menjadi elemen penguat dalam menghadapi ghibah kebisingan dan histeria massa, riuh simpang-siur informasi, dan rupa-rupa manuver kedengkian di lingk-up sosial terdekat-keluarga, kolega, kaum kerabat,” ungkapnya. Untuk mengenalkan Sarkas, selain melalui manggung juga dengan memperbanyak tatap muka termasuk dengan kaos serta kaset.(ist)