Album “Pussy Like Cheese” Segera Launching

(Baliekbis.com), Band Steel Bone Rigid merupakan band beraliran Hard Rock atau Rock n Roll. Musik Steel Bone Rigid banyak dipengaruhi oleh band-band rock pedahulunya di antaranya Led Zeppelin, Deep Purple, Black Sabbath, Rolling Stone, The Beatles, Jimi Hendrix Experience, The Doors, dan masih banyak band rock lainnya.

“Band kami mulai dibentuk tanggal 1 November 2010, dan saat itu pula sudah ikut meramaikan acara musik di Bali,”ujar vokalis Band Steel Bone Rigid, Kamayoga, Senin (19/3). Dikatakan, selama ini pihaknya sering tampil manggung saat acara yang diselenggarakan oleh Granat, Eksada, Pica Fest dan yang lainnya. Personil grup Band Steel Bone Rigid terdiri dari 4 orang yakni Kamayoga (vocal), Wahyu (guitar), Kevin (bass), dan Putra (drum). Pada pertengahan tahun 2016 sempat band ini vacum karena kesibukan dari masing-masing personil yang menyebabkan penggarapan album jadi tertunda. ”Padahal di dalam album yang rencananya akan dirilis tersebut akan terdapat 10 lagu, namun dipastikan tahun ini bisa keluar albumnya,” terangnya.

Dijelaskan, selama ini Band Steel Bone Rigid sudah memiliki empat lagu yang sudah sering tayang di youtube seperti Dibelai, Show Me What You Ve Got, Split Dicision, dan Pussy Like Cheese. Kemungkinan dari album yang akan segera dilaunching nanti lebih mengambil judul “Pussy Like Cheese”, dan tinggal ditambahkan lagu yang sudah ada. “Sekarang tinggal menggarap enam lagu lagi yang dipastikan bisa selesai Maret 2018 ini,” jelasnya. Munculnya grup band ini berawal dari keisengan para personil yang hobi bermain musik, dan kesenangan main-main ke studio musik.

“Menariknya lagi, semua personil kebetulan kuliah di kampus yang sama di Universitas Udayana (Unud) tahun 2010, dan kini semuanya sudah menjadi alumni,”ucapnya. Setelah itu, kata Kamayoga, tanpa ragu mereka sepakat membentuk band dengan aliran rock yang dikenal sekarang Band Steel Bone Rigid. Jika didalami perjalanan seorang anak band tidak semudah yang dibayangkan. ”Karena pengorbanan banyak sekali yakni waktu, modal, tenaga, dan yang paling sulit urusan pekerjaan yang tidak bisa dinomorduakan,” imbuhnya.

Mereka berharap apa yang dikerjakan untuk bisa menyalurkan hobi musik bisa tercapai sesuai keinginan, apalagi musik sudah menjadi bagian hidup kami yang sudah menyatu, dan tidak mungkin bisa dipisahkan begitu saja. “Semoga apa yang kami perbuat untuk terus bisa berkarya di musik bisa terus diterima masyarakat luas nantinya,” tambahnya. (sus)