Aduh! Ornamen Patung Catur Muka Denpasar Dirusak WNA Tak Berindentitas

(Baliekbis.com), Beberapa hari belakangan ini, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar (Sat Pol PP) mengamankan sedikitnya 2 Warga Negara Asing (WNA) lantaran bikin ulah dan mengganggu ketertiban umum di Kota Denpaasar. Tak berhenti sampai disana, Pada Sabtu (2/2) pagi, kembali diamankan seorang WNA yang tak mengantongi identitas dan menambah daftar WNA pengganggu ketertiban umum di Kota Denpasar mejadi tiga orang. Tak main-main, WNA berjenis kelamin perempuan ini merusak Patung Catur Muka di Kawasan titik nol KM yang merupakan ikon Kota Denpasar.

Salah seoarang masyarakat yang hendak berangkat bekerja menyaksikan secara langsung WNA yang sedang merusak Patung Catur Muka ini. Pihaknya menuturkan bahwa kejadian diperkirakan pukul 05.30 Wita. Dimana, WNA tersebut menaiki awasan kolam di Patung Catur Muka dan membuka satu per satu ornamen teratai yang terdapat di dasar patung. Beruntung respon cepat Sat Pol PP bersama TNI yang bertugas di Makodam berhasil mengamankn pelaku dan digiring menuju Kantor Sat Pol PP Kota Denpasar.

“Kira-kira jam setengah enam pagi, bulenya langsung naik dan membuka ornamen teratai yang berbahan dari tempelan kuningan,” jelasnya singkat. Dari pantauan di lapangan, akibat adanya WNA yang mengganggu ketertiban umum tersebut 10 dari 16 kelopak teratai ornamen di Patung Catur Muka rusak. Hal yang sama juga terjadi pada ornamen bebadungan lainya dan pipa air mancur di kawasan tersebut.

Kasat Pol PP Kota Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga sangat menyeasalkan adanya kejadian perusakan ikon Denpasar ini, ditambah lagi pelakunya adalah WNA. Menurut Dewa Sayoga seharunya wisatawan atapun WNA yang ke Bali, utamanya Kota Denpasar hendaknya menjunjung tinggi dan ikut menjaga ketertiban umum. “Iya seharusnya ikut menjaga ketertiban umum, nukan malah merusak fasilitas yang ada, apalagi ini ikon Kota,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan WNA tersebut sama sekali tidak mengantongi identitas. Dan ketika dilakukan komunikasi dan pemerikasaan lebih lanjut WNA justru mengamuk dan sempat menggigit kaki petugas. “Saat ditanya justru bernyanyi dam mengamuk, sehingga sukit diajak berkomunikasi dan cenderung sangat membahayakan,” ujar Dewa Sayoga.

Karenanya, untuk menjaga kondusifitas Sat Pol PP Denpasar bekrjasama denga Dinas Sosial, BPBD dan Dinas Kesehatan telah melakukan pemeriksaan kejiwaan. Dan atas rekomendasi tim dari Dinas Kesehatan inilah maka WNA berjenis kelamin perempuan ini dibawa ke RSJ Proinsi Bali di Bangli.

‘Kami sangat menyayngkan adanya WNA yang bikin ulah di Kota Denpasar, pihaknya juga berharap kedepanya Bali khususnya Kota Denpasar ini dapat dikunjungi oleh wisatawan asing yang berkualitas, sehingga tidak menjadi permasalahan dan emnimbulkan keresahan di masyarakat, apalagi sekarang sampai melakukan perusakan,” jelasnya.

Sementara, Dinas Perumahan, Kawasan Perumkiman dan Peranahan Kota Denpasar selaku pengelola patung mengatakan bahwa tim nya saat ini tengah bergerak dan melaksanaka identifikasi serta penghitungan terhadap kerugian akibat adanya perusakan Patung Catur Muka ini. “Saat ini kami sedang menghitung berapa kerugianya,” ujar Kabid Pertamanan, Ida Ayu Widiana Sari saat dikonfirmasi via sambungan teleponya. (ags)