Adhiputra, Sang Patriot Politik  “Dari Kerobokan Hingga Senayan“

(Baliekbis.com), “Beliau politisi matang yang meniti karir dari bawah hingga di DPR-RI. Beliau layak diteladani politisi lainnya. Menghargai proses dan setia pada pilihan hidup”. Demikian penggalan kalimat dari Bambang Soesatyo, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR-RI yang tertulis dalam buku berjudul “Adhiputra, Sang Patriot Politik. “Dari Kerobokan Hingga Senayan”.

Sejumlah komentar senada juga disampaikan politisi yang pernah mengenal dan dekat dengan IGK Adhiputra, mantan anggota DPR-RI yang meninggal dunia, Minggu (24/12) petang di RS Siloam Jakarta. Politisi senior asal Kerobokan Badung yang lahir tanggal 10 November 1944 ini meninggal setelah cukup lama melawan penyakit yang dideritanya. Meski telah tiada, banyak kenangan yang diukir Sang Patriot yang dikenal ramah, murah senyum namun sangat gigih berjuang.

Sebagaimana diungkapkan Setya Novanto saat menjabat Ketua DPR-RI dalam buku tersebut yang menilai sosok Adhiputra merupakan politisi profesional. Saat di DPR RI, Adhiputra telah bekerja total. Latar belakangnya sebagai jaksa memberi kontribusi nyata dalam tugas konstitusional dewan, ujar Setnov. Sementara Ade Komarudin, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR-RI menyebut Adhiputra pribadi yang menyenangkan, sangat konsen dengan rakyat kecil terutama kepada para petani, peternak dan perikanan.

Bukan hanya gagasan tapi juga dipraktekkan. “Sungguh luar biasa komitmennya ditambah topangan putranya Gus Adhi,” ujarnya. Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsudin menyebut Adhiputra selama di komisi III dikenal sangat baik dan selalu memberikan masukan serta kritik membangun. Hubungan dengan sesama anggota DPR juga sangat baik. Rekannya sesama politisi, I Dewa Gede Oka yang juga Wagub Bali mengatakan Adhiputra seorang politisi yang egaliter dan merakyat, mudah bergaul dan cepat akrab dengan orang. Ia juga dekat dengan anak buah. Bila ada kesusahan Adhiputra termasuk orang yang ringan tangan mudah membantu orang lain.

Apa yang dilakukan sang Patriot tentu tidak terepas dengan kehidupan masa kecil dan tempaan sang ayah I Gusti Ketut Adi serta pengalamannya di berbagai organisasi termasuk sebagai wakil rakyat. Menurut putra sulungnya Gus Adhi yang kini duduk di Komisi IV DPR-RI, sebelum melangkah ke Senayan, ayahnya sempat menjadi Ketua DPRD Badung, lalu sebagai Wakil Ketua DPRD Bali. Perjuangan mantan Ketua DPD Golkar Badung ini tentu tidak ringan, di tengah masa-masa sulit saat itu.  Namun dengan keberanian serta pengabdian yang begitu besar terhadap partai, Adhiputra berani memikul tanggung jawab yang diberikan untuk menahkodai Partai Golkar.

Bermodal pengalaman sebagai aktivis semasa mahasiswa di Jember serta pengalamannya sebagai jaksa di Kejati Bali membuatnya bertindak penuh perhitungan harus meninggalkan kursi PNS beralih ke partai. Bahkan saat menjadi jaksa, ia satu-satunya yang berani menuntut pemilik narkoba dengan hukuman mati pada saat itu. Kini jenazah almarhum terbaring damai di rumah duka di Kerobokan, Badung. Putra tertua almarhum, A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan prosesi pelebon sang ayah dilaksanakan tanggal 13 Januari 2018 sedangkan nyiramin tanggal 9 Januari. Selamat Jalan Ajik,  Selamat Jalan Pemimpinku, Selamat Jalan Sang Inspiratorku. Semoga engkau tenang disisi-Nya. (bas)