Adhi Mahendra Putra: Dokter Hewan Agar Dilibatkan Evakuasi Ternak Warga

(Baliekbis.com), Respons positif Kementan melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) membantu menyelamatkan ternak-ternak warga yang mengungsi terkait dampak status awas Gunung Agung perlu terus ditingkatkan. “Bahkan saya sudah minta agar doker hewan juga ikut dilibatkan dalam membantu evakuasi ternak warga yang jumlahnya ratusan ribu ekor itu termasuk ada asuransi ternak,” ujar Anggota Komisi IV DPR-RI AAB Adhi Mahendra Putra, Rabu (4/10) dari Jakarta.

Politisi asal Kerobokan yang akrab disapa Gus Adhi dan sangat getol membantu petani dan peternak ini menyatakan sejak beberapa waktu lalu sudah menghubungi pihak Kementerian Pertanian terkait penyelamatan ternak warga tersebut. “Kita selain  minta pusat mengatur harga ternak yang dijual agar tidak sampai merugikan peternak, juga upaya penyelamatan ternak dan pelibatan dokter hewan,” tegasnya. Hadirnya dokter hewan bertjuan agar ternak yang dievakuasi bisa terjaga kesehatannya.

Dirjen PKH Kementan Drh. I Ketut Diarmita dalam sebuah pertemuan juga berharap Pemprov Bali dapat memberikan harga acuan terendah per kg berat hidup pada ternak milik pengungsi. Hal ini untuk menghindari sapi dibeli tengkulak dengan harga tidak wajar. Dirjen juga menyarankan peternak agar sapi yang dijual adalah sapi jantan, sedangkan untuk induk dan pedet betina dapat ditempatkan di penampungan dan pakannnya ditanggung pemerintah. Peternak dapat memanfaatkan lokasi-lokasi penampungan ternak sementara secara mandiri atau terkoordinir oleh Tim Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Populasi sapi di Karangasem saat ini mencapai 128 ribu ekor. Terdapat lima kecamatan terancam dengan total populasi 30.000 ekor. Saat ini targat ternak yang harus ditangani ada 20.000 ekor sapi dari wilayah terdampak karena yang 10 ribu ekor telah terjual. Saat ini sekitar 3 ribu lebih yang sudah dievakuasi ke tempat aman. Menurut Gus Adhi memang ada kendala tempat yang dihadapi dalam evakuasi tersebut. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan tempat di Denpasar sebagai langkah penampungan sementara sehingga ternak aman dan peternak tidak mengalami kerugian. Terkait evakuasi ternak yang sudah dilakukan ternyata masih banyak kendala dan menyebabkan peternak menjual murah ternak mereka menurut Gus Adhi diperlukan intervensi pemerintah terkait harga dasar ternak (sapi, babi dan unggas) termasuk di dalamnya dari aspek produksi dan pendistribusiannya. “Melihat masalah ini, maka segera perlu kita berikan asuransi ternak. Kalau selama ini ada asuransi padi, sekarang saatnya hal itu diterapkan pula untuk ternak,” tegasnya. (bas)