Abrasi Pantai Gianyar Kian Memprihatinkan

(Baliekbis.com),  Tingkat abrasi pantai di Gianyar saat ini memang sangat memprihatinkan. Dari panjang pantai 14,284 km, yang mengalami abrasi sepanjang 10,4 km dan baru 5,97 km sudah tertangani. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, Nyoman Nuadi saat dihubungi via HPnya, Minggu (6/8). Menurut Nuadi, dari data di Balai Besar Wilayah Sungai Bali Penida, tingkat abrasi tak hanya trjadi di wilayah Gianyar, melainkan hampir di seluruh pantai di Bali. Namun, khusus untuk di Gianyar, masih ada sekitar 4,52 Km yang belum mendapatkan pnanganan. “Kondisi parahnya abrasi ini sudah kami koordinasikan ke Balai Besar wilayah sungai Bali Penida dan mereka pun sudah mengetahui kondisi yang terjadi,” jelasnya. Diakui, penanganan di Gianyar sudah cukup bagus dan mencapai 60 persen.

Bahkan, untuk tahun 2017 ini, Balai Besar Wilayah Sungai Bali Penida kembali menangani proyek penanganan abrasi dengan nama Masceti-Tegal Besar dengan panjang 0,98 km atau hampir 1 km. Proyek ini dianggarkan dengan dana yang cukup besar, mencapai Rp 32 Miliar lebih. “Masalah kenapa proyek itu yang mendapatkan pnanganan tahun ini, semua itu sesuai dengan hasil kajian Balai Besar Wilayah Sungai Bali Penida,” terangnya. Disinggung soal kondisi Pura Kubu Mas di kawasan Pantai Purnama, Sukawati, Nuadi mengatakan masih akan dilakukan survey. Terlebih kondisinya sangat parah dan dibutuhkan dana yang cukup besar. Diharapkan tahun 2018 sudah ada penanganannya. “Untuk kondisi sejumlah Pura yang sduah diterjang abrasi, kami berharap bisa dikerjakan tahun 2018 mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar,” terangnya.

Untuk menghindari terjadinya kondisi yang lebih parah dan membahayakan warga, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan warga setempat agar lebih waspada dan berhati-hati saat bersembahyang di sejumlah pura yang rawan tergerus abrasi. “Kami sudah menghimbau warga di sekitar wilayah pantai yang terkena abrasi untuk meningkatkan kewaspadaannya sehingga tak sampai menelan korban,” ujarnya. Dirinya pun mengakui, parahnya tingat abrasi ini sudah terjadi sejak tahun 2000 silam. Menurutnya, penyebab terjadinya abrasi di Gianyar, dikarenakan laut Gianyar berada di zona laut lepas. Selain itu, laut Gianyar tidak terdapat hutan mangrove sehingga ombak langsung membentur pesisi pantai. Dari pantauan di lapangan menunjukkan, pantai yang parah abrasinya di antaranya Pantai Gumicik, Pabean, Purnama, Saba, Selukat, Masceti, Lebih dan Pantai Siut. Sedangkan, sejumlah Pura dan kuburan yang berlokasi dipinggir pantai yang kondisinya mengkhawatirkan diantaranya Pura  Hyang Sangkur,  Pura Taman Sari Gumicik, Pura Segara Manyar, Pura Catur Segara, Pura Sang Hyang Aya Pabean, Pura Taman Merta dan Pura Kubu Mas. (cip)