90,8 Persen Penderita TB di Denpasar Sembuh

(Baliekbis.com), Pemerintah Kota Denpasar melalui Pemberantasan Penyakit Tuberkulose Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpasar menyerahkan bantuan pada penderita TB yang kurang mampu. Hal ini dikaitkan dengan peringatan HUT ke-230 Kota Denpasar. Demikian disampaikan Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana Satrigraha usai menyerahkan bantuan sembako di Kantor PPTI Kota Denpasar, Jumat (23/2).

Lebih lanjut Made Sudhana menamahkan melalui pemberian sembako ini merupakan salah satu untuk mensport para penderita TB agar lekas sembuh. Disamping juga PPTI Cabang Kota Denpasar terus memberikan pendampingan pada penderita dengan mensosialisasikan minum obat pada yang tepat PMO (pengawas penelan obat). Dengan demikian diharapkan penderita TB yang meminum obat dalam jangka waktu cukup panjang yaitu 6 bulan benar-benar mengikuti aturan dalam meminum obat.

Hal ini agar tidak terjadi resistance atau kuman menjadi kebal bila tidak mengikuti aturan meminum obat. “Saya harapkan semua penderita TB mengikuti aturan dalam meminum obat. Sedangkan untuk PMO benar-benar melakukan pengawasan terhadap penderita TB sehingga dapat mengikuti aturan dalam minum obat,” ujarnya. Disamping itu Made Sudhana  berharap peran masyarakat untuk turut mensosialisasikan dalam penceghan TBC.

Kabid Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Denapasar IB Eka Putra mengatakan penyakit TB disebabkan oleh kuman. Dan penyebarannya disebabkan beberapa faktor diantaranya faktor kesehatan diri sendiri dalam kondisi lemah disamping juga linkungan yang kurang sehat. Untuk itu Eka Putra berharap semua masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap bersih.

Terkait dengan jumlah penderita di Kota Denpasar, Eka Putra mengku tiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2016 jumlah penderita TB dari hasil rotegen, laborarium, paru dan anak mencapai 1168. Sedangkan tahun 2017 jumlah penderita mencapai 1217. Jumlah ini jauh lebih kecil dari hasil surver yang di lakukan WHO dimana penderita lama dan baru ditemukan kasus 660 per 100 penduduk. Kalau penduduk Denpasar diasumsikan 800 jiwa diperkirakan terdapat 5.280 penderita.

Peningkatan pendirita juga dampak dari adanya penyakit HIV/Aids dan penyakit lainnya seperti kencing manis. Disamping itu kemungkinan sulitnya menemukan pendiri mengingat banyak yang tidak mau memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.  Meski demikian untuk penderita yang telah sembuh dari TB mencapai 90,82 persen ditahun 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 73,61 persen.

Lebih lanjut Eka Putra menambahkan peran PPTI sangat penting dalam menuntaskan kasus TB yang ada di Kota Denpasar. “Kami harapkan PPTI Kota Denpasar terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya TB,” ujarnya. Terlebih lagi PPTI cabang Kota Denpasar telah mempuny kade-kader yang tersebar di empat kecamatan. Tentunya peran para kader ini sangat besar dalam menuntaskan kasus TB di Kota Denpasar.

Salah seorang penderita TB Ni Wayan Suni mengaku perhatian Pemerintah Kota Denpasar melalui PPTI Cabang Kota Denpasar sangat besar dan selalu memberikan pendampangikan pada penderita. Bahkan petugas kesehatan dan PPTI Kota Denpasar langsung datang ke rumah-rumah untuk langsung memberikan pengawasan terhadap para penderita. (Gst)