7-8 September: Usung “The Spirit of AII Time”, Soundrenaline 2019 Libatkan 60 Musisi Progresif di GWK

(Baliekbis.com), Gelaran Soundrenaline ke-17 yang mengusung tema “The Spirit of All Time” siap mewarnai Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada tanggal 7-8 September 2019.

Festival musik terbesar di Asia Tenggara tersebut membawa 60 musisi progresif dari berbagai genre dan generasi serta 17 kolaborator dari berbagai bidang untuk memberikan penampilan musik berbalut seni demi sebuah timeless festival experience.

Saat ditemui pada Soundrenaline Talkshow, Kamis (4/9/2019) di Denpasar,  Andhika Adiputra, perwakilan dari Level 7 selaku penyelenggara Soundrenaline 2019 memastikan gelaran ke-17, Soundrenaline akan memberikan lebih banyak kejutan dengan berbagai program kreatif tidak hanya panggung musik.

“Penyelenggaraan Soundrenaline kali ini bisa dibilang merupakan sebuah perayaan akan konsistensi dalam memberikan ruang bagi musisi maupun kreator dari berbagai bidang untuk bebas berekspresi dan terus menginspirasi,” ucap pria yang akrab disapa Choky tersebut.

Edisi ke-17 Soundrenaline dijanjikan akan semakin berwarna dengan keterlibatan para talenta progresif yang membawa karya-karya unik dan kolaboratif. Kolaborasi tidak hanya dihadirkan oleh sesama kreator/musisi, namun antara kreator/musisi dan pengunjung. Berbagai program mulai dari workshop, marketplace, live cooking demo dari musisi, hingga rap battle, diharapkan dapat memberikan pengalaman festival yang berkesan dan tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang hadir.

Menanggapi hal tersebut, Saleh ‘Ale’ Husein selaku Art Director Soundrenaline 2019 mengaku pengalaman festival yang lengkap dengan berbagai kegiatan interaktif merupakan hal yang selalu diusung oleh Soundrenaline.

la menjelaskan Soundrenaline akan ada empat panggung pada Soundrenaline kali ini, yaitu A Stage, Celebration Stage, Creators Stage, dan All Time Stage yang telah dirancang dengan megah dan artistik berkolaborasi dengan para kreator ternama seperti Isha Hening, I Made Aswino Aji, DGTMB oleh Eko Nugroho, Silakarang Art Crew, Uvisual, Fluxcup, dsb.

Selaras dengan yang disampaikan Ale, music curator Soundrenaline Widi Puradiredja mengungkapkan antusiasmenya. “Soundrenaline ke-17 buat saya menjadi sebuah gelaran yang sangat spesial. Karena saya terlibat sebagai music curator, gak hanya sebagai musisi yang juga sering tampil di Soundrenaline; saya pribadi pun selalu mengikuti perkembangan Soundrenaline, dan festival ini adalah sebuah ruang besar dengan banyak inspirasi untuk para insan kreatif. Bagi musisi, Soundrenaline adalah panggung impian dan kita punya kesempatan untuk bertemu berbagai musisi dari genre bahkan generasi berbeda. Maka kali ini, keragaman tersebut yang kita pertahankan dan tunjukkan,” jelas Widi yang juga merupakan drummer dari grup band Maliq & D’Essentials.

Salah satu cerita menarik lainnya setiap kali Soundrenaline dilaksanakan adalah keterlibatan seniman serta musisi Bali. Konsisten, seperti pada gelaran-gelaran sebelumnya, pada tahun ini lebih dari 50 musisi dan seniman asal Bali telah bersiap menyambut seluruh penikmat seni yang akan memadati area SAYAK pada akhir pekan ini.

Nama-nama besar seperti Navicula, The Hydrant, Parau, The Dissland, dan Bali Project dipastikan akan menghentak panggung-panggung yang ada. Selain musisi, seniman berbakat asal pulau Dewata I Made Aswino Aji, Agus Mediana, I Putu Edi Kharisma, serta Silakarang Art Crew juga akan menghadirkan karya yang akan memberi warna tersendiri pada gelaran Soundrenaline ke-17.

Untuk itu, musisi Bali yang sudah seringkali menghiasi panggung Soundrenaline, Navicula, menyatakan antusiasme untuk dapat memberikan sajian spesial.

“Sudah beberapa kali Navicula main di Soundrenaline dan setiap kali kita beraksi di atas panggung megah Soundrenaline di tengah paparan tebing, energinya luar biasa. Kami selalu bersemangat dengan audience yang gak kalah antusias, interaksi yang ada selalu begitu besar, terlebih karena manggung di rumah kami sendiri,” ungkap Robi sang vokalis.

Selain Robi, Putu Hendra Brawijaya Putra atau Saylow yang menggawangi Bali Project dipastikan akan membawa 17 pemain perkusi dan penari serta 30 penabuh Adi Merdangga atau gamelan. “Pada Soundrenaline ke-17 kami akan kembali membawa kesenian khas Bali yang memiliki sebuah cerita unik. Sejalan dengan tema Soundrenaline yaitu The Spirit of All Time, kali ini tema penampilan kami adalah Kalatattwa atau Sang Waktu yang mengekspresikan sebuah kekuatan yang bertumbuh dan bertahan melawan usia. Kisah Kalatattwa akan disampaikan melalui kolaborasi lintas komunitas yaitu Bali Extreme Drummer, Kelompok Balaganjur Adi Merdangga, Barungan Igel, Dalang. dan insan Visual Art & Motion,” jelas Saylow.

Dalam menikmati timeless festival experience yang hanya ada di gelaran Soundrenaline, para pengunjung dapat pula membawa pengalaman yang didapat dengan merchandise favorit kolaborasi special antara Soundrenaline dan DAMN! I Love Indonesia. Beberapa produk unik seperti tote bag, t-shirt, dan topi, yang dijadikan official merchandise Soundrenaline tersebut bisa didapatkan langsung pada tanggal 7-8 September 2019. (bas)