600 Warga Sukawati Bertekad Menangkan AMAN dan Koster-Ace

(Baliekbis.com), Sebanyak 600 warga Banjar Delod Pangkung, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati Gianyar, melaksanakan kebulatan tekad melalui “Satu Jalur” menangkan pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman) sebagai Bupati-Wakil Bupati Gianyar, dan pasangan Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana (Koster-Ace) sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Bali 2018-2023.

Kebulatan tekad dengan target meraih 80 persen suara itu, digelar Senin (19/2) dihadiri seluruh tokoh masyarakat setempat, juga Ketua Fraksi PDIP Kadek Diana, anggota DPRD Gianyar Ketut Sudarsana dari PDIP serta struktur Ranting dan Anak Ranting PDIP desa setempat.

Menurut Kadek Diana, bagi warga kedua calon dari PDI Perjuangan sudah terbukti bekerja dan berjuang nyata untuk kesejahteraan masyarakat Gianyar. Mulai dari bantuan pembangunan wantilan dan perangkat gong untuk menghidupkan aktifitas berkesenian masyarakat.

Selain itu, Agus Mahayastra sebagai Wakil Bupati Gianyar telah mampu menjalankan program kesehatan gratis. “Di bidang pendidikan, di Gianyar nantinya akan dilaksanakan program pendidikan gratis dari tingkat SD dan SLTP. Sedangkan tingkat SMU/SMK ditanggung provinsi oleh Koster-Ace. Inilah yang namanya Satu Jalur,” jelasnya.

Pihaknya kemudian membeberkan sejumlah keberhasilan pembangunan di Gianyar selama kepemimpin AA Beratha-Agus Mahayastra dari PDIP. Di antaranya PAD Gianyar melonjak mencapai Rp 700 miliar, pengobatan gratis, pendidikan gratis, kredit UMKM berbunga rendah sebesar 6 persen per tahun serta transportasi untuk para siswa.

“Sampai tahun 2018, 93 persen jalan di Gianyar sudah mulus ber-hotmix sampai jalan lingkungan ke banjar-banjar,” ujarnya. Sebelumnya Calon Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster saat mesimakrama di Banjar Seseh, Desa Singapadu, Gianyar, Senin (12/2) menjelaskan tentang pola satu jalur. Bahwa pola Satu Jalur adalah konsep pembangunan Bali secara holistik untuk membangun manusia Bali, daerah dan budayanya.

“Adalah pembangunan yang terintegrasi secara kewilayah dan program serta polanya demi pembangunan yang merata dan berkeadilan bagi masyarakat Bali,” terangnya seraya menambahkan hal itu bisa tercapai apabila bupati/walikota serta gubernur juga presidennya dari PDI Perjuangan.

Selanjutnya terkait program kesehatan gratis dan pendidikan gratis, Koster mengatakan telah melakukan kajian yang mendalam. Nantinya program kesehatan gratis akan menghidupkan kembali Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dengan berbagai penyempurnaan, yang tentunya dengan nama baru yakni Krama Bali Sehat ( KBS). “Jika perlu semua untuk pengobatan penyakit ditanggung dalam KBS. Anggaranya yang pasti akan lebih besar (dari JKBM). Dan lewat satu jalur, program pendidikan gratis 12 tahun akan tercapai dan disempurnakan,” imbuhnya.

Tak hanya itu, KBS juga telah mempersiapkan program unggulan lainnya. Seperti program bedah rumah dengan nilai Rp 50 juta per rumah, bantuan desa adat ditingkatkan menjadi minimal Rp 300 juta dan pembangunan balai serba guna bagi tiap banjar yang memerlukan. “Lewat satu jalur, semua kebutuhan masyarakat Bali dari mulai pendidikan, kesehatan dan rumah ditanggung pemerintah,” tutup Koster. (lit)