51,95 Persen Saham di Indonesia Dikuasai Asing

(Baliekbis.com), Pertumbuhan investasi saham di Indonesia sangat besar. Bahkan Pasar Modal Indonesia merupakan ‘return’ tertinggi di dunia dalam 10 tahun terakhir.

“Namun sayangnya saham terbesar masih dikuasai asing. Dari 635 perusahaan yang tercatat di bursa, 51,95 persen sahamnya milik investor asing,” ujar Kepala BEI (Bursa Efek Indonesia) Perwakilan Bali I Gusti Agus Andiyasa dalam acara Workshop Wartawan “Update Perkembangan Pasar Modal Indonesia”, Kamis (4/7/2019) di Renon.

Workshop yang dihadiri PIC Indo Premier Sekuritas Cokorda Nata Arimbawa juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan silaturahmi dengan wartawan lokal Bali.

Dikatakan Agus Andiyasa banyak keuntungan berinvestasi di saham. Selain mendapat capital gain (harga saham naik), deviden (pembagian keuntungan), investor juga bisa ikut RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). “Resiko (capital loss) memang ada dalam setiap investasi. Karena itu kita harus cerdas dalam memilih tempat berinvestasi,” jelasnya.

Apalagi jumlah perusahaan yang tercatat di bursa cukup banyak yakni ada 635. “Jadi sangat penting memilih dari 635 perusahaan itu,” tambah Agus Andiyasa seraya mengatakan setiap hari tercatat rata-rata terjadi transaksi sekitar Rp10 triliun. Dan saat ini ada 57 perusahaan baru yang listing di bursa saham.

Di Bali sendiri, tambahnya investor saham terus meningkat peminatnya. Saat ini ada 18 ribu lebih investor. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Peminat dari kalangan muda, mahasiswa sangat luar biasa,” tandas Agus Andiyasa.

Ditambahkan sebelumnya perusahaan memilih ‘go public’ kalau ingin besar. Tapi sekarang mereka ‘go public’ dulu agar bisa besar. Sebab dengan ‘go public’ akan ada suntikan modal untuk pengembangan usaha.

Agus Andiyasa juga menambahkan dengan tingginya minat mahasiswa berinvestasi di saham, pihaknya banyak masuk ke kampus untuk memberikan literasi sehingga mahasiswa bukan saja mengenal lebih detail tentang saham juga bisa langsung mengetahui prakteknya.

“Sekarang ini dengan modal Rp100 ribu sudah bisa memiliki saham,” tambahnya. Sebagaimana diketahui belum lama ini Bali United melepas sahamnya dengan harga Rp175/lembar atau Rp17.500/lot. Dan dalam sekejap nilai sahamnya melonjak.

Di Bali saat ini ada lima perusahaan yang sudah melantai di bursa saham yakni PT Bukit Uluwatu Villa, PT Bali Towerindo Sentra, PT Island Concepts Indonesia dan PT Nusantara Properti Internasional serta Bali United.

Umumnya perusahaan yang sudah melantai di bursa saham ini bergerak di bidang usaha properti, hotel dan komunikasi. Sedangkan empat perusahaan lokal yang kini siap-siap mau melantai bergerak di bidang retail, kesehatan, perikanan dan properti. (bas)