3rd Minikino Film Week 2017 Hadir di Bentara Budaya Bali

(Baliekbis.com), Melanjutkan kesuksesan festival yang digelar pada tahun 2015 dan 2016, kini 3rd MINIKINO FILM WEEK (MFW) 2017 kembali diselenggarakan. Selama 8 hari, 7 – 14 Oktober 2017, akan ditayangkan total 209 film yang terangkum dalam 42 program, tersebar di sejumlah venue terpilih di Bali.  Tahun ini, Bentara Budaya Bali (BBB) kembali menjadi rekanan penyelenggaraan Festival Film Pendek Internasional yang digagas oleh Minikino, sebuah organisasi yang fokus dalam diseminasi film pendek. Ini merupakan kali ketiga kerjasama BBB dengan Minikino untuk penyelenggaraan MFW. Khusus pemutaran film di BBB berlangsung pada Minggu (08/10) hingga Senin (09/10), di Jl. Prof. Ida Bagus Mantra No.88A, bypass Ketewel, Gianyar. Selama dua hari ditayangkan film-film terpilih dari: Dreams of Tomorrow; Amazing Stories; Indonesia Raja 2017 Sumbawa; Indonesia Raja 2017 Banjarmasin; dan S-Express 2017 Thailand.

Sesuai dengan press release yang diterima pada Senin, (9/10),  film-film pendek dalam 3rd MFW 2017 dari Indonesia, Asia Tenggara & Internasional ini diseleksi oleh tim programming MINIKINO serta programmer tamu nasional, Asia Tenggara dan Jepang. Indonesia Raja adalah salah satu program yang diinisiasi Minikino. Bermula tahun 2015 dengan sebuah kolaborasi lintas wilayah di Indonesia dalam bentuk pertukaran film pendek. Jaringan kerja ini dibangun meliputi kegiatan programming film pendek, pemutaran dan diskusi, serta pembuatan film di wilayah masing-masing. Sedangkan S-Express Program Exchange diinisiasi pada tahun 2002 oleh Yuni Hadi (Singapura), Amir Muhammad (Malaysia), dan Chalida Uabumrungjit (Thailand). Merupakan kegiatan tahunan dalam bentuk pertukaran program film pendek se-Asia Tenggara. Program Dreams of Tommorow merangkum 6 film pendek unggulan dari Malaysia, China, Australia, dan Jerman, merefleksikan sebuah pencarian akan mimpi dan pengharapan. Adapun Amazing Stories terdiri dari 7 film pendek pilihan, melukiskan kisah-kisah istimewa dari berbagai negara, buah cipta sineas asal Serbia, Iran, Amerika, Jerman, Austria, Uruguay, dan Rusia.

MFW dirancang sebagai Festival Film Pendek Internasional yang masuk ke dalam keseharian masyarakat, dimana layar-layar film dikembangkan untuk memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mengalami kembali suasana menonton film bersama, selanjutnya membangun ruang untuk membicarakan pengalamannya kembali, dan menjadi lebih kritis terhadap apa yang baru saja mereka tonton. Program ini diputar di 17 venue yang terbagi dalam 11 lokasi Micro Cinema dan 6 lokasi Pop Up Cinema.  Lokasi Micro Cinema dapat ditemui di : Akubank Denpasar; Gedung Merdeka BPPD Denpasar; Campuhan College, Ubud, Gianyar; Danes Art Veranda; Irama Indah Denpasar; Omah Apik Pejeng, Gianyar; Rompyok Kopi Kertas Budaya, Jembrana; Rumah Film Sang Karsa, Singaraja; Uma Seminyak, Kerobokan.

Sementara untuk Pop Up Cinema berlokasi di : Banjar Jemeluk, Amed, Karangasem; Balai Banjar Tengah, Desa Duda, Selat, Karangasem; Wantilan Desa Banyuatis, Buleleng; Wantilan Desa Sobangan; Wantilan Desa Sukawati, Gianyar; Lapangan Volly, Dusun Jeruk Mancingan, Bangli.

Selain lokasi-lokasi di atas, selama satu minggu penuh akan ada juga perpustakaan video di lantai 1 Gedung Merdeka, kantor BPPD Denpasar, Jalan Surapati No. 7, berisi 500 judul film pendek dari Indonesia maupun internasional.  Seluruh program pemutaran film ini tidak dipungut biaya dan akan diberikan panduan batas usia penonton.  “Festival film pendek ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat umum (di Bali khususnya) guna menyaksikan pencapaian termutakhir karya-karya film pendek Indonesia, Asia tenggara dan negara-negara Internasional lainnya termasuk karya-karya dari Eropa dan Amerika. Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk membangun jaringan kerja dan komunikasi antar para pembuat film pendek di Indonesia dan luar negeri,” ungkap I Made Suarbawa selaku Executive Director 3rd Minikino Film Week 2017. (ist)