Enam Ogoh-Ogoh Ikuti Parade di Desa Dangin Puri Kangin, Desa Digital Lestarikan Seni di Kota Denpasar

(Baliekbis.com)- Untuk pertama kalinya Desa Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar akan menggelar parade/pawai ogoh-ogoh di tingkat desa pada sore hari saat Pangrupukan (sehari jelang Nyepi), Rabu (6/3/2019).

Parade ogoh-ogoh ini akan diikuti enam banjar dari tujuh banjar yang ada di desa digital ini. Salah satunya STT Dharma Wijaya Kusuma Banjar Mertha Rauh Kaja menampilkan ogoh-ogoh Nara Singa Awatara. Yang membanggakan pula selain juara di tingkat desa, ogoh-ogoh ini mampu meraih nilai tertinggi dalam penilaian lomba ogoh-ogoh di empat kecamatan di Kota Denpasar yang digelar Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

Dari 163 ogoh-ogoh yang mengikuti seleksi, Banjar Mertha Rauh Kaja Desa Dangin Puri Kaja bersama Banjar Dukuh Mertajati Kelurahan Sidakarya masuk dalam nominasi 32 besar dan berhasil mendapat nilai tertinggi yakni 90,625. Lima banjar lainnya yang akan ikut parade ogoh-ogoh Desa Dangin Puri Kangin yakni STT Mekar Sari Banjar Kreneng dengan ogoh-ogoh Bhatara Kala, STT Eka Pramana Banjar Mertha Rauh dengan ogoh-ogoh Sang Taru Menyan.

Lalu STT Kertha Yowana Banjar Kertha Bhuwana dengan ogoh-ogoh Dewi Kali, STT Bhuwana Manggala Banjar Kertha Bhuwana Kaja dengan ogoh-ogoh Sang Parikesid Antaka serta STT Asrama Polri Kreneng Lingkungan Aspol Kreneng dengan ogoh-ogoh Anak Cerik Engkebang Memedi.

Perbekel Desa Dangin Puri Kangin Ir. I Gusti Ngurah Putrawan ditemui di kantornya Selasa (5/3/2019) mengungkapkan dalam parade ogoh-ogoh tingkat desa ini juga ditampilkan berbagai tari-tarian (fragmentari) untuk mengiringi ratusan generasi muda mengarak ogoh-ogoh yang dimulai dari sisi utara lapangan GOR Ngurah Rai Denpasar atau dekat Kantor Polda Bali.

Untuk memastikan keamanan dan ketertiban serta menaati imbauan Walikota Denpasar, dalam pengarakan ogoh-ogoh ini para generasi muda di STT ini dilarang meminum minuman keras, begitu juga dilarang menggunakan sound system ataupun atribut berbau politik. Pihak kepolisian juga akan dilibatkan mengawal pengarakan ogoh-ogoh dan membantu pengamanan. “Sesuai edaran Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kota Denpasar dan Sabha Upadesa, kami ingatkan tidak ada ego sektoral. STT harus berbaur dengan warga Banjar,” tegas Putrawan yang juga Ketua Forum Perbekel/Lurah Kota Denpasar.

Pihaknya juga mengapresiasi persiapan matang yang dilakukan Karang Taruna Puspa Anom Desa Dangin Puri Kangin selaku penyelenggara parade ogoh-ogoh tingkat desa ini. Semua antusias dan dapat memberikan inspirasi terkait pelestarian seni budaya di tengah kota dan mempertahankan tradisi warisan leluhur. “Ogoh-ogoh ini kreativitas generasi muda di Desa Dangin Puri Kangin dan memantapkan posisi kami berdesa di kota dengan tetap menjaga spirit warisan seni budaya walau dengan positioning sebagai desa digital. Jadi kami harapkan juga semua berjalan kondusif,” ujar Putrawan.

Ia menambahkan kreativitas ogoh-ogoh di Desa Dangin Puri Kangin karya generasi muda akan terus didukung dan diberikan ruang ekspresi. Hal ini juga sejalan dengan spirit berdesa di kota. “Ogoh-ogoh jadi trademark generasi muda dalam berkreasi, kualitas dan kreativitasnya harus terus ditingkatkan. Walau hadiahnya lebih kecil dari biaya, tapi ekspresi seni tidak bisa diukur dengan uang,” tandas Putrawan.

Sementara setelah selesai parade di desa, ogoh-ogoh karya STT Dharma Wijaya Kusuma Banjar Mertha Rauh Kaja ini nantinya akan mengikuti parade/pawai ogoh-ogoh di sekitar Patung Catur Muka Denpasar sore harinya yang diiringi juga ogoh-ogoh dari lima banjar lainnya di Desa Dangin Puri Kangin serta ogoh-ogoh se-Kota Denpasar. (wbp)