2020, Bali akan Produksi Motor Listrik 30 Ribu Unit/Tahun

(Baliekbis.com),Bali akan membangun industri perakitan motor listrik di Kabupaten Jembrana tahun depan. Dari industri ini nantinya akan diproduksi 30 ribu Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Industri perakitan motor listrik ini bekerja sama dengan Gesit dan WK. Warnanya nanti tridatu ada kombinasi merah, putih dan hitam. Desainnya sudah ada, kita tinggal jalan,” jelas Gubernur Bali Wayan Koster dalam jumpa pers di Rumah Jabatan Gubernur Jaya Sabha Denpasar, Selasa (12/11/2019) siang.

Untuk mendukung program tersebut menurut Gubernur Koster pihaknya sudah
menerbitkan regulasi atau kebijakan berupa Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Kedua Pergub ini ditandatangani Gubernur Koster tanggal 12 November 2019, Anggara wuku Wayang bertepatan dengan Purnama Kelima serta odalan di Kantor Gubernur Bali. “Pergub ini saling terkait untuk mewujudkan Bali Era Baru” kata Gubernur.

Kendati telah menerbitkan Pergub, Gubernur Koster menyebut akan melakukannya dengan cara bertahap. Pertama akan dilakukan pada instansi pemerintah, otorita pengelola kawasan, BUMN/BUMD, serta perusahaan yang bergerak di bidang angkutan umum secara bertahap hingga sampai kepada masyarakat luas. Juga pemberian insentif bagi industri yang berlokasi di daerah untuk memproduksi/merakit KBL Berbasis Baterai beserta usaha pendukungnya.

Soal pemasaran motor listrik ini akan dijual ke Jatim, NTB dan NTT. “Jadi Bali nanti bisa jadi industri otomotif yang akan mampu menyerap tenaga kerja banyak,” tambah Koster. Mengingat harga motor listrik ini relatif lebih mahal dibandingkan kendaraan yang sudah ada, maka akan diupayakan melalui kredit dengan bunga yang murah.

“Kita juga sudah pikirkan insentifnya seperti melibatkan BPD untuk bantu dengan kredit bunga yang lebih murah,” jelasnya. Diingatkan motor listrik ini memiliki banyak keunggulan di antaranya biaya operasionalnya sekitar separo dari motor biasa, tak berisik juga bebas polusi.

Suwarjoni Astawa

Sementara itu GM PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa menjelaskan pihaknya siap mensupport motor listrik ini dan sampai saat ini sudah ada 127 titik untuk mencharge baterai motor. Termasuk untuk mobil listrik sudah disiapkan, meski kendaraan tersebut belum ada. (bas)