2019, SMK Teknologi Wira Bhakti Tambah Jurusan Komputer dan Jaringan

(Baliekbis.com),SMK Teknologi Wira Bhakti tahun ajaran 2019/2020 menambah satu jurusan lagi yakni Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.

“Jurusan yang baru ini merupakan pengembangan dari Jurusan Multi Media,” ujar Kepala SMK Teknologi Wira Bhakti Drs. I Gusti Ketut Saryana,MPd, Selasa (11/6). Dikatakan, pengembangan jurusan ini tidak terlepas dari peran serta pemerintah membantu ruang praktek siswa melalui bantuan DAK Fisik Penugasan oleh Pemerintah Provinsi Bali.

“Jadi total jurusan yang dimiliki SMK Teknologi Wira Bhakti untuk tahun ajaran 2019/2020 ada empat yakni Jurusan Akutansi, Jurusan Multi Media, Jurusan Perhotelan, Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan,” terangnya.

Mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020 pihaknya menargetkan 350 siswa dengan jumlah 10 rombongan belajar (rombel). Pada saat awal dibukanya pendaftaran yakni April sampai Juni 2019, jumlah siswa yang sudah mendaftar mencapai 400 siswa.

“Jumlah ini sudah dirasakan melebihi kuota yang ditentukan, namun kami tetap akan menunggu pendaftaran kembali. Karena untuk PPDB di sekolah negeri baru akan dibuka pada 28 Juni 2019,” ucapnya.

Gusti Ketut Saryana menambahkan SMK Teknologi Wira Bhakti, pada tahun 2010 jumlah siswa miskin yang mendaftar mencapai 95 persen, namun untuk tahun 2019 sudah mulai ada penurunan yakni mencapai 60 persen.

“Karena minat masyarakat untuk menyekolahkan anak didiknya mulai dirasakan meningkat. Apalagi di SMK Teknologi Wira Bhakti sudah mulai banyak terjadi perubahan ketika mendapat perhatian penuh dari pemerintah yakni ikut membantu memfasilitasi sarana-prasana seperti salah satunya ruang praktek siswa,” jelasnya.

Dijelaskan SPP di SMK Teknologi Wira Bhakti sangatlah murah kalau dibandingkan dengan SMK yang ada di Kota Denpasar yakni Rp 150 ribu/bulan. “Sekolah kami ini juga akan terus meningkatkan kualitas guru dan peningkatan sarana-prasana. Karena yang diinginkan adalah bisa menjadikan SMK Teknologi Wira Bhakti sebagai sekolah ungulan dalam mencetak siswa untuk bisa tetap bersaing di era industri 4.0 ini,” tambahnya. (sus)