2018, Denpasar Salurkan KUR Rp 1,247 Triliun

(Baliekbis.com), Kredit Usaha Rakyat (KUR) disalurkan di Kota Denpasar dari Januari hingga Desember 2018 terealisasi sebesar Rp 1,247 triliun dari target Rp 1,875 miliar dengan jumlah nasabah sebganyak 42.277 rekening. Wakil Ketua Tim Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi  Penyaluran KUR di Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, S.E., M.Si., mengatakan, target KUR yang disalurkan di Kota Denpasar tahun lalu sebesar Rp 1,875 triliun yang disalurkan sejumlah banki yakni Bank BPD Bali, BRI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, BCA, BNI dan Bank Arta Graha. Namun yang terealisasi Rp 1.247.007.613.”Kita sudah melakukan monitoring dan evaluasi bersama bank-bank penyalur kepada usaha penerima KUR.

Sejauh mana manfaat yang diberikan atau yang diterima dari KUR yang disalurkan tersebut sehingga dapat dikethui manfaatnya dan masala yang dihadapi,’’ ujar Erwin Suryadarma, usai rapat evaluasi penyaluran KUR di Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Kamis (7/2) kemarin. Erwin Suryadarma mengungkapkan, montoring yang dilakukan sebelumnya dilakukan sejumla bank pada intinya masyarakat atau usaha yang menerima KUR sudah menggunakan dengan baik. Di mana laporan yang diterima MPL (kredit macet) untuk wilayah Denpasar sangat kecil pada kisaran 0,54 persen. Batas maksimal MPL tersebut 5 persen.

Dengan demikian, KUR yang disalurkan tingkat suku bungan 7 persen sehingga manfaat KUR sudah dirasakan oleh masyarakat maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM). ”Program KUR yang dijalankan pemerintah pusat melalui Kementrian Koperasi dan UKM sudah berjalan dengan baik dari hasil monev yang kita lakukan selama setahun,’’ kata Erwin Suryadarma.

Menurut Erwin Suryadarma, penyaluran KUR sepanjang 2018 sebesar Rp 1,247 triliun atau 95,7 persen dari plafon yang diberikan yakni Rp 1,875 triliun. Penyerap KUR yang paling besar adalah perdagangan besar dan eceran Rp 794,185 miliar. Disusul jasa masyarakat, sosial, budaya dan hiburan Rp 184,358 miliar, akomodasi, makanan dan minuman Rp 105,131 miliar, industri pengolahan Rp 82,721 miliar, pertanian Rp 37,666 miliar, real estate dan usaha persewaan Rp 18,214 miliar, transportasi, pergudangan dan komunikasi Rp 7,2 miliar, jasa kesehatan dan sosial Rp 4,8 miliar, konstruksi Rp 2,3 miliar, jasa perorangan untuk rumah tangga  Rp 2,1 miliar, perantara keuangan Rp 1,6 miliar, jasa pendidikan Rp 1,6 miliar dan perikanan Rp 1,2 miliar. ”Paling banyak memanfaatkan KUR tiga sektor yakni untuk usaha mikro, kecil dan menengah,’’ terangnya.

Tujuan Kementrian Koperasi UKM memberikan KUR pelakukan usaha mikro dan menengash, lanjut Erwin Suryadarma, meningkatkan perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja khususnya kepada kelompok-kelompok usaha produktif. Di samping, meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha untuk mikro, kecil dan menengah. ”Hasil dari evaluasi yang dilakukan bersama tim sangat berdampak sosial dan ekonomi dari KUR yang disalurkan itu. Karena dampak sosial ekonomi sangat jelas dan banyak tenaga kerja baru terserap, seperti munculnya usaha kecil menengah baru mempengaruhi banyaknya terserap tenaga kerja di sektor tersebut,’’ ucapnya.

Dia menambahkan, dari pertumbuhan ekonomi sangat jelas karena omzet penjualan meningkat otomatis mebuat pendapatan usaha mereka meningkat dan berimbas pada sosial ekonomi masyarakat. Ketika ada usaha ekomomi produktif akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, terutama tenaga kerja sekitar usaha tersebut bisa ditampung, ekonomi di sana akan bergerak dan pengusaha ikut berpartisipasi dalam pembangunan terutama membayar pajak. ”Mafaat KUR sangat luar biasa karena mampu mengangkat perekonomian masyarakat dan dapat mengurangi pengangguran di Kota Denpasar karena banyak tenaga kerja yang diserap,’’ paparnya. (ist)