2017, Penjualan Listrik Turun

(Baliekbis.com), Penjualan Kwh listrik PLN Bali di tahun 2017 ini turun tajam dibandingkan tahun 2016 lalu. Tahun 2016 pertumbuhan mencapai 11 persen, sedangkan tahun ini rata-rata hanya 0,03 persen.

Penurunan pemakaian listrik selain karena banyak yang melakukan efisiensi juga akibat dampak erupsi Gunung Agung. “Erupsi telah menyebabkan aktivitas berbagai kalangan ikut berkurang seperti di industri pariwisata, di bidang perikanan selain pemakaian rumah tangga yang semuanya berdampak pada konsumsi listrik,” ujar GM PLN Distribusi Bali Nyoman S. Astawa saat acara Media Gathering dengan tema “Pacu Petumbuhan Ekonomi melalui Pemanfaatan Energi Listrik secaraMaksimal” di Renon, Rabu (20/12). Penurunan konsumsi listrik juga karena pengaruh cuaca yang belakangan ini relatif lebih dingin dibandingkan tahun lalu. “Puluhan ribu pelanggan PLN yang berada di KRB (Kawasan Rawan Bencana) juga saat ini berhenti sementara memakai listrik,” tambah Astawa.

Meski terjadi penurunan pemakaian Kwh, namun dari sisi tingkat rasio elektrifikasi diakui meningkat. Terakhir tercatat mencapai 98 persen lebih. “Tahun 2018 kita akan genjot sehingga bisa mencapai 100 persen. Ini artinya semua keluarga sudah memiliki listrik sendiri,” jelasnya. Kalau saat ini meski semua desa dan banjar sudah terlistriki, namun masih ada warga yang belum memiliki listrik sendiri. Kemungkinan mereka masih ada yang menumpang listrik di keluarganya. Dijelaskan Bangli dan Karangasem yang terendah rasio elektrifikasinya, sedangkan Gianyar, Badung dan Tabanan sudah 100 persen. Untuk penambahan sambungan listrik, tahun ini telah terealisasi sekitar 72 ribu dari sasaran 80 ribu. Terkait persiapan menyambut Natal dan Tahun Baru serta antisipasi erupsi Gunung Agung, menurut  Astawa PLN telah melakukan berbagai persiapan di antaranya siaga mobil 69 unit, 13 motor, 51 posko dan 542 tenaga pelayanan teknis selain pegawai sebanyak 292. Kondisi jaringan dan pasokan listrik juga normal. “Jadi kita siap melayani bila diperlukan termasuk untuk gereja,” tegasnya. (bas)