2017, Badung Angkat Petugas Penjangkau HIV/AIDS Tiap Desa

hiv3

(Baliekbis.com), Pemerintah Kabupaten Badung bersama Komisi Pananggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung memiliki kesungguhan dan komitmen yang kuat dalam menanggulangi kasus HIV/AIDS di Kabupaten Badung. Sebagai wujud kesungguhan tersebut, pada tahun 2017 Pemkab Badung akan mengangkat satu petugas setiap desa/Kelurahan yang bertugas melakukan penjangkauan HIV/AIDS. “Sebagai bentuk kesungguhan dan komitmen kita dalam penanganan HIV/AIDS di Badung, maka di tahun 2017 kami memiliki 1 orang petugas penjangkau HIV/AIDS setiap desa,”. Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Suiasa, SH selaku Ketua Pelaksana KPA Badung saat membuka pertemuan audiensi publik dengan pemangku kebijakan dan layanan terkait Tuberculosis (TB)-HIV, Layanan Komprehensif Berkesinambungan-Strategic Use For ARV (LKB-SUFA) di Badung di ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, (27/10). Pertemuan tersebut dihadiri KPA Provinsi Bali Yahya Ansori, Lintas Sektor terkait, unsur Puskesmas serta para Aktivis Peduli TB-HIV/AIDS.
           

Wabup Suiasa menambahkan, pengangkatan petugas penjangkau HIV/AIDS tiap desa ini bertujuan mencegah dan menangkal sejak dini dan melakukan pendampingan kepada penderita serta meningkatkan jalur komunikasi tentang perkembangan HIV/AIDS melalui tingkat Desa. Petugas ini nantinya akan diberikan pembekalan yang sifatnya teoritis serta praktis sehingga kader-kader ini memiliki kapabelitas tentang bidang tugasnya di desa. Selain petugas penjangkau HIV/AIDS di Desa, Suiasa juga mempunyai gagasan untuk membuat kesepakatan (MoU) dengan Desa Adat se-Badung bersama-sama bergerak untuk melakukan sosialisasi, memberikan informasi dan berinteraksi seluas-luasnya dengan warga Desa Adat yang menderita HIV/AIDS.

“Desa Adat juga mempunyai tanggungjawab moral terhadap kramanya, jangan sampai banyak yang terjangkit virus HIV/AIDS,” jelasnya. Ditambahkan, dalam penanggulangan HIV/AIDS di Badung ini tidak hanya dilakukan melalui pendekatan formalistik semata, namun juga mencoba melakukan pendekatan non formalistik yang sifatnya budaya. Untuk itu, Wabup Suiasa juga meminta KPA Badung nanti membuat satu agenda untuk mensosialisasikan HIV/AIDS ini melalui pementasan seni tradisional. “Mulai 2017 ini kita lakukan pementasan seni di Desa-Desa, untuk mensosialisasikan HIV/AIDS ini,” tambahnya.


 Sementara Sekretaris KPA Badung dr. Elly Swandewi Murti, M.Kes melaporkan, tujuan dari pertemuan ini untuk mempengaruhi para pembuat kebijakan di Kabupaten Badung untuk memberikan dukungan dengan aktif dalam program penanggulangan TB-HIV sesuai kewenangannya. Pertemuan diikuti 50 peserta dengan narasumber dari KPA Provinsi Bali dan RSUD Badung Mangusada. Elly Swandewi juga menyampaikan bahwa situasi epidemi HIV/AIDS di Kabupaten Badung sat ini berada pada tingkat epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan data komulatif tercatat hingga Juni 2016 kasus HIV dan AIDS di Badung cukup tinggi yaitu 2.335 kasus, terdiri dari 1.314 kasus HIV dan 1.021 kasus AIDS.(ist)