2 Siswa Denpasar Ikuti Ajang Global Responsibility Conference di Barcelona

(Baliekbis.com), Dua siswa dari SMAN 3 Denpasar yang tergabung dalam Forum Peneliti Remaja Kota Denpasar bertatap muka dengan Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra setelah mengikuti ajang internasional bertajuk Global Responsibility Conference 2019 di Barcelona pada  Kamis, (1/8) di kantor walikota Denpasar.

Walikota Rai Mantra menyebut bahwa kesempatan mengikuti lomba tingkat internasional ini harus dimanfaatkan oleh siswa- siswi ini karena dapat menjadi jembatan menambah wawasan yang nantinya dapat berguna mendukung peran sebagai masyarakat global. “Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan) di tengah masyarakat harus mulai didasari pemberdayaan riset seperti yang sudah diterapkan di negara maju. Pemberdayaan riset yang sudah diterapkan oleh anak- anak ini memang tidak langsung dirasakan manfaatnya, tapi akan berproses dimana akan membentuk karakter serta kreativitasnya sehingga otomatis berimbas pada kualitas hidup di masa depan” ujar Rai Mantra.

Walikota Rai Mantra sangat bangga atas pencapaian dua siswa ini dan mengucapkan selamat datang kembali. “Ikut sertanya siswa Kota Denpasar ini berlomba di tingkat internasional menjadi bukti bahwa pengembangan kecerdasan siswa di Kota Denpasar tidak hanya difokuskan di area akademis saja, namun dapat beriringan dengan pengembangan siswa di kegiatan ekstrakulikuler khususnya bidang riset. Hal ini sejalan dengan Pembangunan Berkelanjutan yang diharapkan mulai menyentuh riset sesuai tuntutan diera global” ungkap Rai Mantra.

Pendamping siswa Monika Raharti dari Center For Young Scientist (CFYS) mengatakan siswa kami yang bernama Rama Gerald Jade dan Putu Krisna yang berasal dari SMAN 3 Denpasar mewakili Forum Peneliti Remaja Denpasar telah mengikuti ajang internasional bertajuk Global Responsibility Converence 2019 di Barcelona. Event tersebut diselenggarakan dari tanggal 8 sampai 13 Juli di Barcelona. Diikuti oleh peserta dari 10 negara diantaranya Indonesia, Singapura, Jepang,  Polandia, Amerika, Prancis, Hawai, Denmark, Belanda dan Spanyol. Dalam event ini siswa kami mengirimkan hasil penelitian dari Lontar Palalindon dari Griya Aan Tebawu Klungkung. Lontar tersebut merupakan alat yang dapat memprediksi kejadian pasca gempa. Dalam event ini kami mendapatkan penghargaan berupa originalitas dan kreativitas dalam pembuatan penelitian. “Saya merasa bangga karena siswa kami mendapat penghargaan berupa originalitas dan kreativitas dalam pembuatan penelitian.” ujar Monika. (rah)