18 Tahun ITB STIKOM Bali, “Kerja Kita, Kolaborasi Anak Bangsa Untuk Negeri”

(Baliekbis.com), Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, hari ini, Senin, 18 Agustus 2020 memasuki usia ke-18 tahun. Berbeda dengan ulang tahun sebelumnya, kali ini perayaan dilakukan secara sederhana, di aula kampus ITB STIKOM Bali, Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Tema Dies Natalis ke-18 ITB STIKOM Bali kali ini adalah “18 Tahun Kerja Kita, Kolaborasi Anak Bangsa Untuk Negeri” yang menggambarkan perjalanan ITB STIKOM Bali sejak berdiri pada 10 Agustus 2002.

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan Dies Natalis ke-18 kali ini diadakan di tengah pandemi Covid-19 secara sederhana dan sangat terbatas, dihadiri hanya oleh kalangan pejabat struktural ITB STIKOM Bali dan pimpinan STIKOM Bali Group.

Meski demikian pihak panitia telah menyediakan siaran langsung melalui chanel khusus Stikomers TV yang bisa diakses dari seluruh dunia. Terbukti sekitar 500 karyawan dan mahasiswa ITB STIKOM Bali terlihat menyukseskan acara ini secara live.

Dadang Hermawan mengatakan, pada usia yang ke-18 STIKOM Bali sudah diakui oleh berbagai kalangan, baik instansi negeri maupun swasta. Hal tersebut ditunjukkan dari berbagai indikator. Antara lain, pertama, saat ini tercatat tidak kurang 5.500 mahasiswa, di luar calon mahasiswa baru, yang sudah registrasi hingga Sabtu, 8 Agustus 2020 sebanyak 990 orang.

Kedua, jumlah alumni hingga wisuda ke-26 walaupun masih tertunda, sebanyak 6.708 dan tersebar di semua instansi pemerintah, BUMN dan swasata, bahkan sebagian alumni terjun sebagai pengusaha. Ketiga, di tengah pandemi Covid 19, untuk pembelajaran tatap muka dalam ringan (daring) menggunakan microsoft teams yang tidak terbatas sehingga dapat digunakan oleh beberapa dosen secara bersamaan di beberapa kelas dan tidak bayar lagi.

Indikator lainnya adalah menyangkut mutu. Demi menjaga kualitas penjaminan mutu di ITB STIKOM Bali, sejak 14 tahun lalu sudah menggunakan sistem penjamiman mutu internal yang sudah tersertifiaksi secara internasional melalui ISO 90001-2000, yang kemudian diperbaharui dengan ISO 9001-2008 dan saat ini dengan ISO 90001-2015

Menurut Dadang Hermawan, salah satu tugas bagian penjaminan mutu ini adalah setiap semester melakukan survey kepuasan kepada mahasiswa, alumni, orang tua, dunia usaha, dosen dan tenaga kependidikan. “Hasil survey tingkat kepuasan mahasiswa menunjukkan hasil 74,59 persen, atau meningkat dari tingkat kepuasan mahasiswa sebelumnya yakni 73,36 persen,” terang Dadang Hermawan.

Mengenai tenaga dosen, Dadang mengatakan saat ini 10 dosen sudah menyelesaikan progam doktor, dan 12 dosen lagi sedang menempuh pendidikan doktoral di dalam dana luar negeri.

Untuk membangtu mahasiswa yang secara ekonomi kurang beruntung, selama 7 tahun terakhir ITB STIKOM Bali telah mengeluarkan beasiswa sejumlah Rp 6,5 miliar kepada 635 orang mahasiswa yang kurang mampu, Di antaranya, 95 persen diterima oleh warga Bali yang berasal dari 9 kabupten/kota se-Bali dan sisahnya 5 persen untuk mahasiswa luar Bali.

Sejak pandemi Covid 19 pada bulan Maret 2020, sejak saat itu ITB STIKOM Bali menerapkan perkuliahan tatap muka secara daring. Bahkan saat ini untuk kuliah kelas percepatan, juga menggunakan daring dan diikuti 103 mahasiswa, baik yang ada di Indonesia seperti di Bali, Jawa, Maumere, Timor maupun di luar negeri yakni di Jepang.

Pada kesempatan ini, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Prof. Dr. I Made Bandem, MA mengatakan, semua prestasi yang digambarkan oleh rektor tadi karena ITB STIKOM Bali yang pertama memulai pembelajaran secara daring. “Karena kita-lah yang memiliki kekuatan di bidang IT. Sementara kampus-kampus lain baru memulaianya,” sebut Prof. Bandem.

Prof. Bandem juga mengapresiasi pembukaan program studi (Prodi) baru yakni Prodi Bisnis Bisnis di ITB STIKOM Bali dan sudah mendapat aktreditasdi dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI sejak Januari 2020 lalu. Disebutkan, di era sekarang ini dan ke depannya, Prodi Bisnis Digital dengan konsentrasi Bisnis Kuliner, Bisnis Perpajakan, Bisnis Seni Pertunjukan dan Binsis Marketing, akan sangat dibutuhkan dunia usaha.

“Khusus untuk konsentrasi Bisnis Seni Pertunjukkan lahir karena dewasa ini ada perubahan paradigma di bidang seni, yakni yang semula art to art atau seni untuk seni tetapi kini berkembang menjadi seni untuk pasar atau art to market, malah berkembang lagi menjadi seni untuk stakeholder,” terang Prof. Made Bandem.

Puncak acara Dies Natalis ITB STIKOM Bali ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Yayasan WDS Drs. Ida bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak dan diswerahkan kepada Prof. Made Bandem, kemudian Prof. Bandem menyerahkan lagi kepada Dr. Dadang Hermawan. Acara ini juga dirangkaian dengan perayaan HUT Rektor ITB STIJKOM Bali Dr. Dadang Hermawan yang juga pada 10 Agustus. (rls)