147 WBP Jalankan Vaksinasi Dosis Kedua

(Baliekbis.com), Sejumlah 147 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bangli sukses jalani Vaksinasi Covid-19 dosis kedua, Senin (22/8). 10 Tenaga Medis Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli ambil andil untuk suntikkan langsung vaksin Coronavac kepada WBP.

Kepala Rutan Bangli, Febriansyah, Amd.IP.,SH menuturkan 147 WBP tersebut telah lolos tes skrining kesehatan dan dinyatakan layak untuk menerima vaksinasi.

“Meskipun ratusan warga binaan lolos dan bisa vaksinasi, namun masih ada warga binaan yang belum bisa terima vaksin hari ini, karena dari hasil pemeriksaan kesehatan, terdapat penyakit bawaan atau penyerta, dan juga ada warga binaan yang sebelumnya telah komplit menerima vaksin hingga dosis kedua,” tuturnya.

Febriansyah juga mengungkapkan, ia mengerahkan tim medis rutan untuk memantau langsung jalannya vaksinasi dan memonitor kesehatan warga binaan setelah menerima vaksin.

“Pascavaksinasi, tim medis mengkonfirmasi hanya beberapa wbp yang mengalami efek samping, itupun ringan, lebih dominan wbp tanpa efek samping,” ungkap Karutan.

Bukan hanya WBP, sambung Febri, untuk pegawai sudah seluruhnya melaksanakan vaksinasi hingga dosis kedua. Febri menjelaskan penularan dari pegawai kepada wbp sangat rentan terjadi, karena pegawai kontak langsung dengan lingkungan luar rutan, sehingga dengan sudah divaksinasi, maka bisa meminimalisir terjadinya penularan virus.

“Setelah mengambil langkah-langkah pencegahan covid-19 seperti membatasi pertemuan langsung dengan membuka kunjungan online serta mengadakan sidang virtual, vaksinasi menjadi langkah jitu berikutnya,” jelas Febri.

Lebih lanjut dr. I Gusti Putu Sumertayasa selaku dokter Rutan mengatakan vaksinasi membantu menekan angka kenaikan pengidap Covid-19, apalagi Lapas dan Rutan memiliki potensi yang tinggi terjadinya cluster penyebaran virus.

“Harapan besar setelah warga binaan terima vaksin, dapat memaksimalkan pencegahan penyebaran virus di Rutan Bangli,” kata Sumertayasa.

“Protokol kesehatan tetap menjadi patokan dan kewajiban untuk dilaksanakan. kebiasaan seperti mencuci tangan, memakai masker menjadi hal kecil yang bisa menyelamatkan jiwa manusia,” tambah Sumertayasa.

Salah satu warga binaan, Magnaeva Aleksandra, warga negara asing, dengan pidana narkotika, menyuarakan dukungannya. Dengan fasih berbahasa indonesia, Ia mengungkapkan dukungannya terhadap pelaksanaan vaksinasi yang telah berjalan. “Sudah dua kali vaksin, dan keduanya tidak ada efek samping. Ayo vaksin, selain melindungi diri, juga melindungi orang lain,” ungkapnya. (ist)