14 Rumah Warga Rusak Tergerus Abrasi, Yonif Mekanis 741/GN Sigap Membantu

(Baliekbis.com), Gelombang pasang terjadi sejak Jumat hingga Minggu (24/3), gelombang tinggi menghantam pesisir pantai Pebuahan mengakibatkan abrasi yang cukup parah. 

14 rumah warga mengalami kerusakan yang cukup berat dan 1 buah rumah Ibadah (Mushola) juga terkena dampak yang cukup parah akibat abrasi pesisir pantai. Hal ini disampaikan Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto, G. S.I.P, Senin (25/3) dalam siaran persnya di Makodam IX/Udayana.

Kapendam menyampaikan, bencana tersebut terjadi di pesisir pantai Pebuahan, gelombang mencapai tiga hingga empat meter menghantam bibir pantai sehingga mengakibatkan terjadinya abrasi pesisir pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana.

Dengan kejadian tersebut, Peleton Siaga Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara dengan sigap memberikan pertolongan, dipimpin oleh Serka Ekob Setyo Budi Utomo mengerahkan  lima puluhan personel, dua unit kendaraan Dinas Strada dan satu unit Truk untuk mengangkut personel yang melaksanakan pembongkaran rumah warga yang terkena dampak abrasi. Mereka bekerja sama dengan aparat Kepolisian, Polres Jembrana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana serta warga masyatakat setempat, saling bahu membahu, sehingga pembongkaran rumah warga yang terkena dampak gelombang pasang dalam waktu yang singkat dapat diselesaikan.

Kemudian bagi warga masyarakat yang berada di sekitar daerah terjadinya abrasi,  untuk sementara diungsikan ke rumah-rumah keluarga yang cukup aman,  semua ini dilakukan demi keselamatan warga masyarakat dan untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan sepanjang cuaca masih dalam keadaan yang kurang bersahabat.

Dengan adanya bantuan dari Yonif Mekanis 741/GN, Pores Jembrana dan BPBD Jembrana, masyarakat mengucapkan terimakasih atas kesigapan aparat dalam membantu pembongkaran rumah warga yang terkena dampak gelombang pasang dan dengan secepatnya dapat mengevakuasi warga pesisir yang diperkirakan rawan dari adanya abrasi bila gelombang pasang kembali menghantam pesisir pantai, demikian ujar Kapendam. (pen)